Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Sukoharjo 2024

Kata Pengamat Soal Potensi Protes Voting di Pilkada Sukoharjo, Sebut Tidak Terlalu Kuat

Pilkada Sukoharjo 2024 diwarnai dengan kotak kosong. Dalam skema melawan kotak kosong ada istilah protes voting, ini penjelasan dari pengamat.

|
TRIBUNKALTIM.CO
Ilustrasi pencoblosan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo akan berlangsung pada November 2024 mendatang.

Dalam pesta demokrasi daerah itu bakal diprediksi akan menghadirkan sejumlah faktor yang memengaruhi jalannya kontestasi politik.

Salah satunya adalah kehadiran kotak kosong dalam pemilihan.

Kondisi ini muncul setelah Tuntas Subagyo dan Djayendra Dewa tak bisa lanjut dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo 2024.

Sehingga, pengamat politik memperkirakan calon petahana memiliki dominasi kuat melawan kotak kosong.

Pengamat Politik UNS Abdul Hakim mengatakan, untuk kasus di Kabupaten Sukoharjo, ia melihat karena dua faktor.

"Pertama adalah culture, di masyarakat jawa ini protes voting itu tidak terlalu kuat, mereka lebih memilih untuk tidak datang atau kemungkinan dia datang memilih pilihan yang tersedia jelas incumbent," ucap Abdul Hakim, Rabu (11/9/2024). 

Baca juga: Kata Pengamat Soal Kotak Kosong di Sukoharjo Jateng: Menguntungkan Petahana

Menurutnya, protes voting ini biasanya terjadi di dalam kontestasi pilkada ketika melawan kotak kosong.

Protes voting juga pernah terjadi di Makasar dan di beberapa tempat.

Fenomena protes voting itu terjadi ketika level ketidakpuasan masyarakat itu sangat kuat.

"Kemudian, faktor yang ke dua terlepas dari berbagai isu terkait dengan incumbent di Sukoharjo, itu mereka mampu memobilisasi sumber daya yang mereka miliki, mungkin untuk  membuat masyarakat Sukoharjo itu merasa baik-baik saja," lanjut Abdul Hakim.

Ia menambahkan, kasus di Kabupaten Sukoharjo ini secara spesifik protes voting kecil kemungkinan terjadi.

"Alias situasi seperti sekarang melawan kotak kosong, itu tentu menguntungkan incumbent," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved