Viral
Viral Jasa Antar Jemput dan Titip di Semarang Jateng, Diminta Tengok Pacar hingga Tanda Tangan Dosen
Jasa antar jemput (anjem) dan jasa titip (jastip) baru-baru ini mulai menjamur di Kota Semarang.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Jasa antar jemput (anjem) dan jasa titip (jastip) baru-baru ini mulai menjamur di Kota Semarang.
Biasanya, jasa ini kerap ditemui di kampus-kampus Kota Semarang. Salah satunya, kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Baca juga: 3 Fakta Teka-teki Pemilik Akun Fufufafa yang Viral : Begini Reaksi Gibran, Menkominfo Telusuri
Ternyata ada kisah unik di balik jasa tersebut.
Satu di antara sosok yang menjalani jasa anjem dan jastiper, Dini Nur Kholisah, memiliki banyak kejadian unik selama menyediakan jasa anjem dan jastip.
Mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran (FK) Unnes itu mengaku, kerap kali mendapat pesanan untuk memintakan tanda tangan ke dosen.
Uniknya, Dini tidak mematok harga yang pasti dalam tripnya. Melainkan berdasarkan dengan kesulitan maupun lama waktu saat menemui dosen.
"Sebenarnya tarifnya seikhlasnya, kadang ada yang ngasih Rp 45.000 sampai Rp 50.000," ucap Dini kepada KOMPAS.com, Selasa (10/9/2024).Dini mengatakan, berkas-berkas tanda tangan yang dibawanya itu bukanlah berkas yang amat penting. Namun, berkas pendukung seperti berkas magang, beasiswa, hingga kartu studi.
Bahkan, Dini juga tidak menjamin bisa memintakan tanda tangan dosen di seluruh fakultas.
Biasanya, Dini hanya menerima pesanan tanda tangan di FK Unnes.
"Jadi orangnya sudah janjian dulu sama dosen. Lalu saya datang, pakai masker, dan minta tanda tangan langsung," tutur dia.
Dini mengaku, sudah memulai aktivitas anjem dan jastip sejak tahun 2022 lalu.
Salah satu pesanan unik lain yang berkesan baginya yaitu saat dimintai tolong untuk menjenguk pacar pelanggannya di kamar kos.
"Waktu itu ada yang minta anjem, tapi disuruh ke kos pacarnya. Disuruh lihatin pacarnya, karena yang ceweknya itu ngancem bunuh diri saat mereka berantem,” ucap Dini.
Baca juga: Viral Pekerja di Samsat Mungkid Magelang Disebut Tipu Wajib Pajak, Polisi : Dia Murni Jadi Calo
Raih omzet jutaan rupiah
Berbeda dengan layanan aplikasi online, Dini mematok harga jasa anjem bukan berdasarkan seberapa jauh jarak kilometernya. Namun, tergantung sulit tidaknya medan yang akan dilewati.
"Kalau di sekitaran Unnes saja, cuma Rp 5.000, kalau ke Stasiun Tawang Rp 25.000, terus ke Simpang Lima Rp 21.000," ungkap Dini.
Mahasiswa semester akhir itu mengaku, paling ramai mendapat orderan ketika arus balik mahasiswa Unnes. Dalam satu hari, Dini bisa bolak-balik dari Unnes ke Stasiun Poncol sebanyak 10 kali.
Menariknya, dari hasil anjem dan jastipnya itu Dini bisa meraup pendapatan sekitar Rp3 hingga 4 juta. Bahkan, pernah sesekali dia mendapat Rp6 juta dalam satu bulan
"Itu yang paling ramai, sehari aja bisa dapet Rp 400 ribu. Sebulan total Rp 6juta," ucap dia.
Bukan melalui aplikasi khusus, Dini memanfaatkan jejaring media sosial X untuk menyebarkan jasanya.
Uniknya, dia membuka jasa ajem dan jastip itu selama 24 jam penuh. Sehingga, dirinya harus pandai membagi waktu untuk bekerja di sela menyelesaikan skripsinya.
“Selama ada yang booking, pokoknya ready 24 jam. Rasanya jelas capek, tapi senengnya itu ketika anjem bisa sharing sama pelanggan, dapet temen baru, sama ngebantu mereka juga tentunya," pungkas Dini.
Salah satu pelanggan, Rani, mengaku sering memesan jasa anjem yang ditawarkan Dini. Menurut mahasiswa Unnes semester 5 itu, menggunakan jasa anjem lebih aman dibanding layanan aplikasi online.
"Karena sesama cewe jadi lebih aman, kalau di jalan bisa ngobrol karena udah kenal juga, jadi ngerasa lebih safety. " ucap Rani.
Biasanya, Rani memesan jasa anjem Dini untuk pergi dari ke kampus, swalayan, ataupun tempat-tempat lain di tengah Kota Semarang.
"Tapi lebih sering di sekitaran kampus, lumayan banget perbedaannya sama aplikasi online. Lumayan kan sekitaran Unnes cuma Rp5 ribu," pungkas dia.
(*)
Viral Video Wali Kota Solo Respati Ardi Minta Warga yang Tak Pernah Srawung Dilaporkan ke RT |
![]() |
---|
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.