Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Sosok Nimas Ayu Puspita, Sinden Muda Asal Klaten Jateng, Sudah Nyinden Sejak SD

Sosok Nimas Ayu Puspita, siden asal Klaten Jateng sudah lama berkecimpung di dunia seni. Itu sejak dirinya masih duduk di bangku SD.

|
TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana
Nimas Ayu Puspita (18), peserta lomba festival sinden muda 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Klaten terus mencari bakat muda, termasuk dalam bidang kesenian sinden. 

Mendukung talenta muda, Pemkab Klaten menggelar lomba festival sinden muda di Pendopo Monumen Juang, Kabupaten Klaten, Senin (16/9/2024).

Salah satu peserta yakni Nimas Ayu Puspita (18) asal Desa Kepoh, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

Ia mengatakan, bila telah menjadi pesinden sejak masih bersekolah SD.

"Sebenarnya sejak SD (menjadi pesinden), ikut bapak kan bapak dalang. Sejak SD kelas 3," ujar Nimas.

Untuk menjadi pesinden, ia banyak belajar sendiri maupun dibantu sang ibu yang juga merupakan pesinden.

Bagi Nimas, menjadi pesinden merupakan hal yang membanggakan.

"Yang pastinya bangga gih, karena bisa membawa nama baik. Bisa melestarikan budaya juga," ucapnya.

Dengan adanya event festival sinden, Nimas berharap agar bisa berkembang.

"Yang pastinya bisa berkembang lagi, dan bisa menciptakan anak-anak bangsa yang menggemari budaya jawa," pungkasnya.

Baca juga: Festival Sinden Muda di Klaten Diikuti Peserta dari Berbagai Daerah

Diikuti 8 Peserta

Kepala Dinas Budaya, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho mengatakan festival ini merupakan kesinambungan dari festival dalang cilik yang diadakan pada Minggu (15/9/2024).

"Kami mencari potensi-potensi dalam 2 festival ini, mudah-mudahan bisa menggerakkan sesuatu kepada para pelaku sinden ini," ujar Nugroho kepada TribunSolo.com.

Ia menjelaskan, ada 8 peserta lomba sinden tingkat nasional yang diadakan.

"Ada dari Klaten, Ngawi, Karanganyar, Kediri, Jombang, dan Bandung," paparnya. 

Menurut Nugroho, menjadi pesinden merupakan hal tersulit ketimbang menjadi penyanyi. 

"Karena cangkok-cangkok yang diselaraskan dengan (pukulan nada) gamelan. Ini agak sulit," ucapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved