Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Santri Ponpes Az Zayadiyy Tewas Dianiaya

Status Medsos Santri Ponpes di Sukoharjo yang Tewas Diduga Dianiaya, Sempat Keluhkan Kerasnya Hidup

Teman dekat korban melihat status tersebut beberapa jam setelah kabar duka tersebar. 

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana pemakaman Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy Sanggrahan Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo, yang diduga tewas gegara dianiaya senior 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy Sanggrahan Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo sempat mengeluhkan kerasnya hidup sebelum menghembuskan nafas terakhir pada Senin (16/9/2024).

Diduga hal ini berkaitan dengan perundungan yang sebelumnya dilakukan oleh seniornya.

“Aku yakin 100 persen bahwa doa ibuku telah menyelamatkanku dalam menjalani hidup yang keras ini,” tulis Karim dalam status instagram yang dilihat teman dekatnya, Khoirul Azzam.

Hal ini dibenarkan oleh Ayah Azzam, Slamet Widodo.

Anaknya tersebut melihat status tersebut beberapa jam setelah kabar duka tersebar. 

“Sebelum meninggal anak saya membuka status ig-nya. Mengatakan di statusnya minta maaf kepada ibunya. Yang kedua minta doa supaya bisa melewati hari-hari dia,” ungkapnya, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Santri Meninggal Diduga Dianiaya, Pengasuh Ponpes Az Zayadiyy Gus Karim : Sudah Diserahkan ke Polres

Baca juga: Sedihnya Ayah Santri Ponpes di Sukoharjo Tewas Dianiaya Senior : Anak Saya Pacaran Saja Belum

Slamet dan anaknya mengenal dekat Karim karena ia merupakan murid ngajinya. Setiap pulang dari pondok mereka pun masih berinteraksi.

“Sebelum anak itu mondok waktu SD, nggak mondok posisi di rumah selalu berinteraksi dengan saya karena murid TPA saya. Setiap dia pulang ke rumah saya,” ungkapnya.

Namun selama berinteraksi secara langsung Karim tidak pernah mengeluhkan apa pun perlakuan temannya di pondok.

“Selama di pondok ada cerita apa. Aman nggak ada masalah. Anak saya teman baik almarhum,” jelasnya.

Ia sendiri mengenal korban sebagai anak yang santun dan rajib beribadah.

Tiap menjelang waktu sholat ia selalu mengajak anaknya sholat berjamaah di masjid.

“Anaknya baik santun rajin ke masjid. Almarhum mengajak anak saya ke masjid tiap hari. Apalagi kalau pulang dari pondok dia seperti itu rutin,” tuturnya.

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved