Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

WAWANCARA EKSKLUSIF

Mengenal Imron Rizkyarno, Anak Pensiunan TNI Pangkat Peltu yang Jadi Calon Wakil Bupati Wonogiri

Imron mengatakan ia merupakan anak pensiunan TNI yang bukan berpangkat tinggi, seperti perwira atau bahkan jenderal.

TribunSolo.com
Bakal Calon Wakil Bupati Wonogiri, Imron Rizkyarno, saat podcast bersama TribunSolo.com, Kamis (12/9/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Salah satu sosok yang akan berkontestasi di Pilkada Wonogiri adalah Imron Rizkyarno.

Ia berpasangan dengan calon bupati Setyo Sukarno pada Pilkada yang diusung oleh PDI Perjuangan, Gerindra, PAN dan Nasdem.

Usia Imron masih cukup muda, yakni berusia 28 tahun. Dibandingkan dengan calon lain di Wonogiri, Imron merupakan calon yang paling muda.

Lalu bagaimana latar belakang Imron sampai-sampai ia bisa dijagokan parpol-parpol besar?

Dalam podcast bersama TribunSolo, Imron mengatakan ia merupakan anak pensiunan TNI yang bukan berpangkat tinggi, seperti perwira atau bahkan jenderal.

Saat purna tugas, ayahnya "hanya" berpangkat Peltu.

Baca juga: Maju Pilkada, Wakil Bupati Wonogiri Jateng Setyo Sukarno Ambil Cuti Mulai Besok: Fokus Kampanye

"Bapak saya backgroundnya TNI, sudah pensiun. Purna bulan April lalu. Bapak pun juga bukan dari kalangan TNI perwira ataupun perwira menengah, perwira tinggi. Bapak pensiun pangkat Peltu, jadi Bintara saja," kata Imron, kepada TribunSolo.com, Kamis (12/9/2024).

Selain itu, ibunya merupakan seorang pedagang di pasar. Imron juga mengaku dirinya bukan berasal dari keluarga politisi.

Di keluarganya, dia yang mengawali karir sebagai politisi.

"Jadi enggak ada yang istimewa, oh Imron itu anaknya Jenderal, Imron anaknya mantan Bupati, enggak ada. Bukan titipan," jelasnya.

Selama kuliah, Imron juga bukan mahasiswa yang gila organisasi.

Lulusan Fakultas Hukum UNS itu mengaku selama kuliah yang paling penting baginya adalah masuk kuliah dan mengerjakan tugas.

"Enggak pernah aktif dari kegiatan. Kuliah mengalir saja, kuliah yang penting ngerjain tugas, yang penting masuk lulus, bayangannya waktu itu seperti itu. Bukan aktivis, enggak pernah ikut organisasi," pungkas dia.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved