Knalpot Brong Jadi Sasaran Polisi di Masa Kampanye Pilkada Klaten 2024

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Memasuki masa kampanye, Polres Klaten tegaskan larangan penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi (brong) kepada para peserta kampanye Pilkada Klaten 2024. Kamis (26/9/2024).

"Ada kerawanan-kerawanan terkait knalpot yang tidak sesuai spek, maka kita dengan semua elemen ini berkomitmen. Menggandeng semua pasangan (calon bupati-calon wakil bupati), baik dengan para pendukungnya untuk sama-sama menjaga," ujar Kapolres Klaten AKBP Warsono kepada TribunSolo.com beberapa waktu lalu.

Warsono mengatakan, bila pihaknya akan menindak bila ditemukan pemakaian knalpot brong saat kampanye.

"Dan sekali lagi kita lakukan tindakan secara tegas dan humanis, dengan cara-cara yang sudah diatur," jelasnya.

Penggunaan knalpot brong sendiri, juga menjadi salah satu memicu konflik. Baik antar masa pendukung maupun dengan masyarakat.

Setelah mengambil nomer urut pasangan calon (paslon) bupati - wakil bupati di Kantor KPU Kabupaten Klaten pada Senin (23/9), para paslon mengikuti deklarasi damai. Diikuti pula dari elemen masyarakat.

Baca juga: Warga Sragen Dilarang Kampanye dengan Konvoi Knalpot Brong, Jika Nekat Bakal Ditilang dan Didenda

Pilkada Kabupaten Klaten 2024, diikuti oleh 3 pasangan calon.

Paslon nomor 1 Yoga Hardaya - Sova Marwati, diusung gabungan parpol Golkar, PSI, PBB, Ummat, Garuda, dan PKN.

Paslon nomor 2 Herry Wibowo - Wahyu Adhi Dermawan, didukung oleh gabungan partai politik  PKS, Demokrat, dan Partai Buruh.

Dan paslon nomor 3 Hamenang Wajar Ismoyo - Benny Indra Ardhianto, didukung oleh gabungan partai politik PDIP, Gerindra, PKB, PPP, PAN, Gelora, Perindo, dan NasDem.

(*)