Review Wayang Kulit Produksi Kampung Wayang Kepuhsari Wonogiri : Camat & Anggota DPRD Jadi Pelanggan

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Produk wayang perajin asal Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata.

Terbukti wayang-wayang yang digunakan para dalang kondang untuk pertunjukan itu dibuat oleh seniman tatah sungging asal Kampung Wayang Kepuhsari.

Sebut saja seperti dalang kondang Ki Anom Suroto, almarhum Ki Manteb Soedharsono, Ki Warseno dan Ki Bayu Aji.

Wayang-wayang yang digunakan untuk pertunjukan itu dibikin pengrajin asal Kampung Wayang Kepuhsari.

Baca juga: Sosok Retno Lawiyani Seniman Tatah Sungging dan Koordinator Kampung Wayang Kepuhsari Wonogiri

Produk wayang dari Kampung Wayang Kepuhsari memang sudah mendunia.

Bukan hanya produknya yang sampai ke tangan orang luar negeri, bahkan banyak bule yang datang kesana untuk mempelajari budaya adiluhung itu.

Salah satu pelanggan, Toto Tri Mulyarto, mengamini bahwa potensi wayang kulit asal Kampung Wayang Kepuhsari sangat terkenal, tidak hanya lokal bahkan nasional dan internasional.

"Saya juga menggunakan produk Kepuhsari untuk memenuhi koleksi wayang kulit,"

"Memang untuk kualitas produk Kepuhsari ini sangat luar biasa sudah diakui maupun di tingkat nasional dan banyak wisatawan internasional," kata dia.

Toto yang juga Camat Manyaran itu mengaku sudah beberapa kali mengantarkan beberapa tamu yang membutuhkan ingin melihat dan membeli berbagai macam wayang kulit di Kepuhsari.

Terpisah, pelanggan lain bernama Mulyadi mengatakan bahwa produk wayang Kepuhsari sudah beredar mendunia.

Menurut dia, banyak sekali peminat sampai mancanegara sudah datang ke Kepuhsari untuk membeli produk buatan warga.

"Ini juga untuk peningkatan perekonomian, bisa mendunia. Nguri-uri kabudayan jawi,"

"Sering pesen disana, untuk melihat kegiatan secara langsung, setiap rumah mayoritas membuat wayang," kata Anggota DPRD Jateng 2024-2029 itu.

Baca juga: Cara Membuat Wayang Kulit di Desa Kepuhsari Wonogiri: Perajin Jalani Ritual Sesuai Keyakinan Pemesan

(*)