Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Bukti Transfer Abal-abal Jadi Senjata Penipu Grup Hadroh di Boyolali

Grup rebana atau hadroh dari MAN Simo jadi korban penipuan modus transfer uang hingga merugi Rp 2,5 juta. Pelaku ngaku sebagai hakim di PN Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Andreas Chris Febrianto
KOMPAS.com
Ilustrasi mesin ATM 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Satu kelompok rebana atau hadroh dari MAN 1 Boyolali atau MAN Simo jadi korban penipuan.

Grup Hadroh tingkat sekolah tersebut ditipu seseorang yang mengaku bekerja sebagai hakim di Pengadilan Negeri (PN) Boyolali.

Dengan modus 'nanggap' rebana, grup hadroh tersebut harus kehilangan uang Rp 2,5 juta.

Kejadian bermula saat pelaku menghubungi pihak sekolah untuk ngejob grup musik religi tersebut. 

Bahkan untuk membuat calon korban percaya, pelaku sampai nekat menggunakan foto profil di akun WhatsApp nya dengan mengenakan jubah dan baju toga laiknya hakim sungguhan.

Setelah sepakat tanggal mainnya, pelaku mengirimkan bukti transfer sebagai uang muka. Bukti transfer yang dikirim itu tertera nominal Rp 3,5 juta, padahal uang muka yang disepakati hanya Rp 1 juta.

Pelaku pun pura-pura mengaku salah pencet angka dan meminta korban untuk mengembalikan sejumlah uang.

Lantaran tidak teliti dengan mengecek mutasi rekening, korban pun percaya dan mengirim uang Rp 2,5 juta ke rekening yang dikatakan oleh pelaku.

Baca juga: Grup Hadroh MAN Simo Ditipu Rp 2,5 Juta oleh Orang yang Ngaku Jadi Hakim di PN Boyolali Jateng

Ketua PN Boyolali, Dwi Hananta mengaku korban telah mengkonfirmasi hal itu ke PN Boyolali. Hanya saja, pihaknya tak mengetahui apakah kasus itu dilaporkan ke polisi atau tidak.

"Dari Man 2 Simo. Jadi (uang) yang mereka kirimkan kembali itu Rp 2,5 juta," kata Dwi, Senin (30/9/2024).

Pihaknya telah menelusuri penipu yang nyaru jadi hakim PN Boyolali tersebut.

Hanya saja hingga saat ini, Dwi belum mengetahui pelakunya.

Disisi lain, pihaknya juga melakukan antisipasi agar kejadian ini tak menimbulkan korban lagi.

"Kita sudah mempublikasikan baik di website maupun di instagram kita.  Supaya masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima informasi dan juga untuk konfirmasi apabila ada hal-hal yang seperti itu," pungkasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved