Usaha Kopi Keliling sedang Menjamur di Solo Jateng, Berapa Keuntungan yang Didapatkan?

TRIBUNSOLO.COM - Jika kamu lihat di sekitar kawasan Kota Solo, penjual kopi keliling terlihat mulai menjamur.

Khususnya di kawasan kampus seperti UMS.

Ada kopi keliling dengan gerobak warna merah, biru maupun kuning.

Gerobak tersebut bukan didorong melainkan dibawa dengan motor listrik.

Harganya pun murah, tak seperti kafe-kafe yang mematok mulai harga belasan ribu hingga puluhan ribu rupiah.

Baca juga: Viral Bonge Citayam Fashion Week Jualan Kopi Keliling Pakai Sepeda, Sebut yang Penting Halal

Kopi keliling ini dibanderol dengan harga mulai Rp 8 ribu saja.

Rasanya pun variatif juga kekinian ala coffee shop.

Begitu menjamur, apakah usaha kopi keliling sangat menguntungkan?

Menurut pemberitaan media, salah satu penjual kopi keliling di sebuah kabupaten di Jawa Barat mengatakan omzetnya sehari bisa mencapai Rp 2 juta, itu adalah pendapatan kotornya.

Sedangkan diberitakan KompasTV, salah satu pengusaha kopi keliling di Kota Semarang bernama Dwi Novitasari mengatakan, awal mula membuka usahanya pada akhir bulan Agustus 2024 setelah melihat tren dan peluang di media sosial.

Hingga saat ini, usaha kopi kelilingnya pun berkembang pesat di Kota Semarang.

"Saya melihat fenomena kopi keliling ini di kota-kota besar yang menjual dengan harga murah di sosial media,"

"Maka, kebetulan saya juga ada restoran yang menjual kopi jadi begitu saya ada kesempatan saya membuka peluang di Kota Semarang untuk membuka kopi keliling dengan harga Rp8.000,” tutur Novita.

Baca juga: Kafe di Jalan Gatot Subroto Solo Diduga Jual Miras pada Anak di Bawah Umur, DSKS Minta Ditutup

(*)