Seorang Ibu Tewas di Indekos Sukoharjo, Anaknya Ditemukan Tertidur Lemas di Samping Jenazah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Indekos di kawasan Dukuh Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo geger. 

Ada temuan mayat seorang ibu di sana. 

Kejadian ini pada Kamis (17/10/2024).

Seorang ibu yang meninggal itu berinisial N (50) warga Pasuruan, Jawa Timur. 

Ketika ditemukan, anak dari N, terlihat tertidur lemas di samping jenazah ibunya. 

Anak dari N ini mengalami gangguan disabilitas. 

Sehingga dia tidak bisa membuka pintu. 

Jenazah ditemukan meninggal dunia oleh pemilik kos pada pukul 16.00 WIB.

Seorang pengemudi ambulance PJT1, Suhasto bercerita penemuan jenazah perempuan di dalam kamar indekos tersebut bermula dari kecurigaan pemilik kos. 

"Pada pukul 15.30 WIB, pemilik kost melapor ke ketua Rukun Warga (RW), jika penghuni kost sudah 3 hari tidak keluar kamar," kata Hasto saat di konfirmasi TribunSolo.com, Kamis (17/10/2024).

Kecurigaan lain juga dirasakan pemilik kos, saat tercium bau busuk menyengat di kamar korban. 

Saat proses pengecekan oleh ketua RW, di dalam kamar ada anak perempuan korban.

Namun, anaknya yang mengalami gangguan disabilitas tidak mau membuka pintu tersebut. 

"Biasanya korban keluar kamar meski hanya 30 menit atau satu jam untuk makan," ucapnya. 

Baca juga: Geger Penemuan Mayat Pria Misterius di Makam Semarang, Sempat Mondar-mandir di Pemukiman Warga

Mengetahui hal itu, ketua RW melapor ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Setelah laporan itu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dibantu dengan warga mendobrak pintu kamar tersebut, dan ditemukan penghuni kamar sudah meninggal dunia" terang Hasto. 

Hasto juga menyebut, saat jenazah ditemukan meninggal anak perempuannya masih hidup.

Namun kondisi anak perempuannya sudah tertidur lemas. 

"Keduanya di bawa ke Rumah Sakit Soekarno Kabupaten Sukoharjo," tandas Hasto. 

Sementara itu, terpisah Camat Grogol, Herdis Kurnia Wijaya mengaku penemuan jenazah di dalam kamar indekos itu bukan korban pembunuhan. 

"Laporan yang saya terima, tidak ada tanda-tanda kekerasan, kemungkinan karena sakit dan tidak ada yang mengurus, sedangkan sang anak mengalami gangguan disabilitas," singkatnya. (*)