Pengakuan Bayan di Boyolali, Akui Takut Korban ODGJ Hamil Setelah Tiga Kali Rudapaksa di Kebun

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - MT, seorang kepala dusun (Kadus) atau Bayan di Desa Wates, Kecamatan Simo tak hanya akan kehilangan jabatannya.

Istri dan anak cucunya bakal kena mental.

Bagaimana tidak, MT sebagai perangkat desa sudah seharusnya mengayomi dan melindungi warganya.

Namun, perbuatan bejatnya terhadap warga yang juga tetangganya yang mengalami keterbelakangan mental itu ketahuan.

Itu setelah, bayi yang dikandung SMT (32) lahir.

Setelah bayi itu lahir, polisi segera melakukan penyelidikan hingga pengambilan sampel untuk tes DNA.

Karena memang, sebelum ada hasil tes DNA, MT selalu mengelak.

Keterangan korban yang mengalami gangguan mental juga tak bisa dijadikan bukti.

Padahal sebelum terungkap, MT sebenarnya sudah memiliki firasat.

Baca juga: Hujan Es Turun di Solo Jateng, BMKG Prediksi Fenomena Serupa Bakal Terjadi di Semarang

Itu setelah, MT tiga kali merudapaksa korban di kebun warga saat pagi hari.

"Itu sudah lama (aksi ketiga). Saya sudah mikir-mikir, wah kalau jadi (hamil) ini bahaya," katanya mengungkapkan sebelum menceritakan kejadian rudapaksa untuk kali ketiganya.

Beberapa waktu setelah aksi yang ketiga itu, berhembus isu di Desa Wates mengenai SMT yang hamil.

MT pun kemudian mendatangi rumah korban untuk mengklarifikasi.

Namun, SMT yang mengurung diri tak mau terbuka.

Oleh keluarganya, SMT juga diperiksakan ke bidan dan dinyatakan positif hamil.

Bahkan saat ketahuan hamil, usia kandungannya sudah 9 bulan.

Disaat itu, MT juga bersumpah jika dirinya bukanlah orang yang membuat SMT hamil.

Setelah itu, SMT kemudian melahirkan di rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Sambi. (*)