Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sritex Dinyatakan Pailit

Efek Sritex Pailit, Dispenaker Sukoharjo dan Pihak Berusahaan Bertemu Bahas Total Utang

PT Sritex Tbk dan Dispenaker Sukoharjo menggelar pertemuan usai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia itu dikabarkan pailit.

TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dispenaker) Sukoharjo menggelar pertemuan pada Kamis (24/10/2024).

Pertemuan itu untuk membahas klarifikasi terkait putusan Pengadilan Niaga Kota Semarang yang menyatakan Sritex pailit

Rapat ini bertujuan untuk mengkaji dampak keputusan tersebut terhadap nasib karyawan dan mencari solusi terbaik dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di wilayah Sukoharjo.

Perlu diketahui, PT Sritex yang terletak di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah merupakan salah satu pabrik tekstil terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, apabila PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) benar-benar pailit, maka akan berdampak pada sektor ekonomi khususnya di Kabupaten Sukoharjo.

Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Dispenaker) Sukoharjo, Sumarno mengatakan permasalah ini merupakan ranah Dispenaker Sukoharjo

"Sebagai pemerintah kami harus berbicara secara normatif, artinya apa yang kami sampaikan, apa yang menjadi ranah kami klarifikasi dengan pihak-pihak terutama PT Sritex," ucap Sumarno, Jumat (25/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Sumarno juga meminta kepada pihak PT Sritex agar permasalahan ini segera diselesaikan. 

"Kira-kira jumlahnya (hutang) berapa, apakah bisa segera diselesaikan, artinya kami berfikir secara rasional, kalau hanya sedikit mungkin bisa ditutup dari aset-asetnya sehingga bisa berjalan lagi," ungkapnya. 

Sementara itu terpisah, General Manager (GM) HRD Sritex Grup, Hario Ngadiyono menanggapi pernyataan dari kepala Dispenaker Sukoharjo

"Kalau saya pribadi jumlah (hutangnya) tidak tahu persis, karena saya tidak menangani itu," kata Hario. 

Seperti yang diketahui, Hario menyebut seperti di berita-berita yang sudah beredar bahwa Sritex mempunyai hutang hingga jumlah besar. 

"Sudah banyak beredar berita, kalau Sritex mempunyai hutang sekian T (Triliun). Tapi kalau yang ini salah satu bagian kecil sebetulnya, entah berapa M (Miliar) kecil sebenarnya," terangnya.

Dengan kejadian ini menurut Hario malah menggangu keseluruhan, seluruh operasional terganggu, perusahaan lain juga ikut cemas.

Baca juga: Sritex Diminta Kemnaker Menunda PHK Karyawan dan Tetap Bayar Hak Pekerja Terutama Gaji

"Kalau Sritex ini sampai tutup bagaimana yang lain. Maka dari itu manajemen Sritex masih berusaha upaya-upaya hukum," ujar Hario. 

Hario juga menegaskan permasalahan hutang piutang ini merupakan wewenang dari pihak pemilik Owner. 

"Jadi saya tidak tahu persis jumlahnya jadi saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu," tandasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved