Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Taman Balekambang Solo

Sejarah Taman Balekambang Solo: Ini Alasan Ki Ageng Pemanahan Berkaitan Erat dengan Balekambang

Konon setelah berhasil membuka Alas Mentaok berangsur-angsur penduduk di tempat ini berpindah ke Kota Gede lalu meninggalkan tempat ini

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Rifatun Nadhiroh
Instagram balekambangsolo tagged
Taman Balekambang 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejarah mencatat Taman Balekambang mulai dibangun pada masa KGPAA Mangkunegara VII pada 26 Oktober 1921.

Namun, banyak orang mempercayai taman ini diberkahi karena jauh sebelumnya menjadi tempat bermukim Ki Ageng Pemanahan sebelum membuka Alas Mentaok sebagai cikal bakal kerajaan Mataram.

Salah satunya Canggah Dalem Pakubuwono X, Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) L. Nuky Mahendranata Nagoro.

Ia pun tidak heran jika KGPAA Mangkunegara VII memilih tempat ini untuk membangun taman bagi kedua putrinya.

Baca juga: Cara Berkunjung ke Taman Balekambang Solo: Ini yang Harus Diperhatikan Bagi Pengunjung Pertama Kali!

"Dulu tempat bersejarah yang dipakai Ki Ageng Pemanahan leluhur Mataram. Mangkunegara menggunakan tempat ini untuk kedua putrinya dan kemudian dinikmati masyarakat,"

"Era 1940 di era Pajang sudah menjadi komunitas masyarakat. Sebuah desa yang menjadi cikal bakal Mataram di Kota Gede,” ungkapnya.

Tak heran pula jika di sekitar taman, tepatnya di Pasar Depok ada sebuah titik yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai petilasan Ki Ageng Pemanahan.

Konon tempat itu digunakan tokoh besar ini untuk bertapa.

Lalu Pemerintah Kota Solo pun tiap tahun mengadakan Grebeg Syawal sebelum tempat ini direvitalisasi. 

Salah satu rangkaian acaranya yakni Syawalan Ing Balekambang yang menampilkan kisah Babad Alas Mentaok.

Baca juga: Kata Pengunjung soal Taman Balekambang Solo Jateng Era Kini : Enak Dilihat, Lebih Luas dan Tertata

Konon setelah berhasil membuka Alas Mentaok berangsur-angsur penduduk di tempat ini berpindah ke Kota Gede lalu meninggalkan tempat ini tak berpenghuni.

Baru pada era KGPAA Mangkunegara VII tempat ini dibuka kembali sebagai taman untuk kedua putrinya.

Ia menyadari adanya kesakralan tersendiri karena bekas seorang tokoh besar sempat bermukim.

"Taman Balekambang diresmikan oleh Mangkunegara VII 26 Oktober 1921. Dahulu taman ini untuk kedua putrinya GRAy Partini yang kemudian menjadi nama sebuah taman air Partini Tuin,"

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved