Taman Balekambang Solo
Sejarah Taman Balekambang Solo: Ini Alasan Ki Ageng Pemanahan Berkaitan Erat dengan Balekambang
Konon setelah berhasil membuka Alas Mentaok berangsur-angsur penduduk di tempat ini berpindah ke Kota Gede lalu meninggalkan tempat ini
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Rifatun Nadhiroh
"Untuk putri keduanya juga Partinah Bosch yang artinya Hutan Partinah. Taman air dan hutan kota diharapkan menjadi paru-paru untuk Kota Surakarta,” ungkap Kanjeng Nuky.
Kanjeng Nuky berharap setelah direvitalisasi, Taman Balekambang tetap mempertahankan ruhnya sebagai tempat yang memegang tradisi leluhur.
“Saya harap Balekambang bukan hanya sebagai wisata modern tapi juga memegang tradisi yang dulu pernah ditorehkan di tempat ini,” terangnya.
Baca juga: Sejarah Taman Balekambang Solo Jateng, Bukti Cinta Mangkunagara VII untuk Kedua Putri Kembarnya
(*)
Tags
MataLokalTravel
Taman Balekambang Solo
wisata di Solo
Taman Balekambang
KGPAA Mangkunegara VII
Kanjeng Raden Mas Tumenggung
Pasar Depok Solo
Alas Mentaok
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Taman Balekambang Solo
Taman Sriwedari Solo Terlalu Penuh, Sebagian Rusa Dikembalikan ke Taman Balekambang |
![]() |
---|
Bayar Tiket Masuk Taman Balekambang Wajib Gunakan QRIS, Simak Sejumlah Aturannya |
![]() |
---|
Cerita Perancang Munculkan Sumbu Filosofis di Taman Balekambang Hingga Pura Mangkunegaran |
![]() |
---|
Cara Berkunjung ke Taman Balekambang Solo: Ini yang Harus Diperhatikan Bagi Pengunjung Pertama Kali! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.