Atlet Wonogiri Gagal Main POPDA Jateng
Kekecewaan Atlet Muda Wonogiri, Mimpi Ikut POPDA SD/SMP Jateng Terkubur Imbas Kelalaian Disporapar
Sejatinya ada delapan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam POPDA SD/SMP tingkat Jateng yang diselenggarakan pada 4-7 November 2024
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Mimpi para atlet muda di Wonogiri harus terkubur dalam-dalam buntut kelalaian Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri.
Para atlet itu gagal berkompetisi dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Jateng 2024 gegara tak didaftarkan oleh operator Disporapar di sistem yang telah disediakan.
Salah satu atlet yang harus memendam kekecewaan adalah Danendra Nadif Tri Pradipta. Siswa kelas 8 SMP merupakan atlet taekwondo.
Perasaan sedih dan kecewa masih nampak dari wajahnya.
Ia mengaku sudah berlatih taekwondo selama bertahun-tahun.
"Kecewa, sudah lama latihan, sempat menangis (karena gagal berangkat)," kata dia, Rabu (6/11/2024).
Baca juga: Disporapar Wonogiri Teledor Berujung Atlet Gagal Tampil di POPDA Jateng, Bupati Jekek Siapkan Sanksi
Ia seharusnya mewakili Wonogiri dalam ajang POPDA SD/SMP Jateng.
Sebelum itu, atlet taekwondo se Wonogiri sudah diseleksi untuk menentukan yang terbaik dan mewakili Wonogiri.
Danendra sendiri mengaku sudah siap secara fisik dan mental untuk berlaga di POPDA melawan atlet-atlet lainnya se Jateng.
"Persiapan (untuk POPDA) dari bulan Agustus," katanya.
Atlet lain yakni Alya Intan Kirana.
Ia juga tak bisa menyembunyikan perasaan kecewanya usai gagal berangkat ke Semarang untuk mengikuti POPDA.
"Sedih sama kecewa soalnya tidak jadi main. Sudah siap," ujarnya.
Intan mengaku sudah mempersiapkan dirinya dengan maksimal.
Bahkan ia juga sudah menjalani diet untuk menurunkan berat badannya hingga 4 kilogram.
Ia mengaku mendapat kabar tidak bisa berangkat ke POPDA Jateng h-2 sebelum keberangkatan tepatnya pada Sabtu (2/11/2024).
"Pas dengar kecewa, sempat nangis juga. Taunya pas hari itu," kata siswi kelas 7 SMP itu.
Atlet lainnya yakni Berlian Ajeng Kusuma Wardani, siswi kelas 6 SD.
Dia mengaku sudah berlatih dengan keras, namun akhirnya kecewa dengan adanya polemik itu.
"Saya sedih dan kecewa karena sudah berlatih dengan keras, dan sudah menyiapkan mental dan fisik," kata dia.
Meski saat ini para atlet itu merasakan kecewa, mereka mengaku tetap akan semangat latihan.
Bahkan saat ditemui, mereka mengenakan jaket kontingen Wonogiri untuk POPDA Jateng.
Sementara itu, sang pelatih yakni Nugroho, mengatakan bahwa ajang POPDA ini menjadi kesempatan pertama para anak didiknya mewakili nama Wonogiri, namun malah dikecewakan karena gagal berangkat.
"Anak-anak ini yang terpilih dari seleksi se Kabupaten Wonogiri. Sebenarnya sudah siap berangkat semuanya," kata dia.
Sebagai informasi, sejatinya ada delapan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam POPDA SD/SMP tingkat Jateng yang diselenggarakan pada 4-7 November 2024 itu.
Diantaranya adalah atletik, bulutangkis, pencak silat, taekwondo, karate, panahan, renang dan wushu.
Dari delapan cabor itu, 6 cabor tetap bisa berangkat, namun hanya menjadi penggembira.
Dua cabor yang benar-benar tak bisa berangkat yakni bulutangkis dan taekwondo.
(*)
Masih Misteri, Sanksi Pegawai Disporapar Wonogiri yang Gagalkan Atlet Tampil di POPDA SD/SMP Jateng |
![]() |
---|
Polemik Gagal Tampil di POPDA Jateng, Pemkab Wonogiri Bakal Undang Atlet untuk Cari Solusi |
![]() |
---|
Atlet Wonogiri Batal ke POPDA Jateng, Bupati Jekek Pastikan Tak Ada Kesengajaan Operator Disporapar |
![]() |
---|
Atlet Wonogiri Gagal ke POPDA Jateng, Bupati Jekek Pastikan Sejumlah Pegawai Disporapar Kena Sanksi |
![]() |
---|
3 Fakta Tim Karate Wonogiri di POPDA SD/SMP Jateng, Dinas Sudah Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.