Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Atlet Wonogiri Gagal Main POPDA Jateng

Polemik Gagal Tampil di POPDA Jateng, Pemkab Wonogiri Bakal Undang Atlet untuk Cari Solusi

Atlet Wonogiri terpaksa hanya menjadi penggembira pada Pekan POPDA jenjang SD/SMP tingkat Jateng karena tidak terdaftar sebagai peserta

Istimewa
Para atlet Wonogiri sebelum mengikuti POPDA SD/SMP Tingkat Provinsi Jateng. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Pemkab Wonogiri berencana mengundang para atlet, orang tua dan cabor dalam kontingen Wonogiri untuk POPDA Jateng 2024

Menurut dia, dalam pertemuan itu, pihaknya akan menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada pihak-pihak yang dirugikan atas kelalaian itu.

"Pemerintah daerah nanti akan menyampaikan permohonan maaf secara resmi. Sekaligus kami akan mengambil langkah-langkah untuk menjaga semangat dari para atlet," jelasnya, Jumat (8/11/2024).

Jekek, demikian sapaannya, menyebut dalam pertemuan itu pihaknya bersama cabor, atlet dan orang tua akan membahas rumusan-rumusan jalan keluar atas polemik itu.

Apa saja yang bisa menjadi opsi terbaik, kata Jekek, akan diputuskan di forum tersebut.

"Pekan depan lah mungkin," ujarnya.

Baca juga: Atlet Wonogiri Batal ke POPDA Jateng, Bupati Jekek Pastikan Tak Ada Kesengajaan Operator Disporapar

Di sisi lain, Bupati memastikan akan menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pegawai di Disporapar Wonogiri yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Menurutnya, ada potensi pemberian sanksi berat kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Saat ini, tim tengah melakukan identifikasi.

Jekek, mengatakan bukan hanya operator yang lalai itu yang akan diberi sanksi. Para pegawai yang jabatannya lebih tinggi juga akan mendapatkan sanksi.

"Ini kan identifikasi, maka dari operator di atasnya siapa kan harus begitu. OPD teknis kan harus ada fungsi kontrol, tidak bisa dong hanya satu pihak," kata Jekek.

Ia sendiri mengaku heran para pegawai di Disporapar Wonogiri bisa melakukan kesalahan yang fatal itu. Menurutnya, rentan waktu pendaftaran POPDA cukup panjang.

"Saya juga agak heran, wong itu September sudah diundang, sudah rapat, kok iso luput. (Pengakuan?) Gur lupa tok, sudah kayak tidak punya beban gitu lho," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, atlet Wonogiri hanya menjadi penggembira pada Pekan POPDA jenjang SD/SMP tingkat Jateng karena tidak terdaftar sebagai peserta resmi.

Hal itu terjadi lantaran seorang operator di Disporapar Wonogiri tak menginput data peserta POPDA ke sistem pendaftaran.

Akibatnya, para atlet itu tak terdaftar sebagai peserta resmi.

Meski demikian, sebagian atlet tetap berangkat dan bisa bertanding tapi harus rela bisa mendapat sertifikat atau medali. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved