Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus UD Pramono Boyolali

Rekening Rp 670 Juta Masih Dibekukan, UD Pramono Boyolali Jual 6 Sapi Demi Bayar Susu Peternak

UD Pramono benar-benar akan menutup usahanya jika uang Rp 670 juta di rekening bank BUMN itu terus dibekukan

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ilustrasi. Seorang petani di Musuk, Boyolali tengah memeras susu sapi, Senin (11/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Penutupan usaha pengepulan susu peternak sapi UD Pramono Boyolali bukan sekedar ancaman semata. 

Pemilik usaha tersebut, Pramono, benar-benar akan menutup usahanya jika uang Rp 670 juta di rekening bank itu terus dibekukan,

"Ya berhentilah," kata Pramono, usai menerima kunjungan Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak), Rabu (6/11/2024). 

Bagi Warga Dukuh/Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo itu, keberadaan uang sangat penting bagi pengepul susu.

Apalagi, sebelum dibekukan oleh kantor pajak ini, dia harus menanggung rugi hingga Rp 600 juta karena susu yang dikirim ditolak Industri Pengolahan Susu (IPS). 

Pram pun harus menanggung sendiri kerugian itu.

Sedikitpun Pram tak minta belas kasihan dari peternak mitranya.

Baca juga: 3 Fakta UD Pramono Boyolali yang Nyaris Tutup, Tetap Beroperasi, Jual Sapi Setelah Rekening Diblokir

Beruntung, Pram yang berpengalaman 19 tahun dalam mengelola usaha susu telah menyiapkan sejumlah rencana cadangan jika terjadi hal yang tak diinginkan.

Terakhir, Pram juga menjual 6 ekor sapinya untuk membayar susu peternak.

Uang Rp 140 juta dari penjualan sebagian ternaknya ini dia gunakan untuk membayar susu dari peternak.

Karena memang, pembayaran susu untuk peternak mitranya tak boleh terlambat dan harus sesuai jadwalnya masing-masing.

Selain ribuan peternak dan 50 karyawan, dia juga akan menderita kerugian.

"Yang paling banyak kebingungan peternak, kedua karyawan yang ketiga saya. Saya walaupun biasa-biasa, tapi ya tetap bingung to. Wong yang namanya usaha 19 tahun hancur satu kali pukul," pungkasnya.

Pram mengaku belum mengetahui sampai kapan dia kuat menjalankan usaha pengepulan susu pasca uang Rp 670 juta dibekukan kantor pajak. 

Ia berharap perjuangan dari Pemkab Boyolali dan Komwasjak membuahkan hasil. 

Uang yang dibekukan bisa cair agar usahanya tetap berlangsung. 

"Saya tidak menentukan sampai kapan. Saya menghargai perjuangan dari Dinas peternakan maupun dari Komwasjak," tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved