Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Karanganyar 2024

Pendukungnya Disebut Aniaya Tukang Pijat di Karanganyar, Begini Tanggapan Cabup Rober Christanto

Cabup Karanganyar Rober Christanto mengaku tidak mengetahui laporan tukang pijat yang mengaku dianiaya oleh pendukungnya ke polisi tersebut.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Cabup Karanganyar Rober Christanto saat menemui kader, anggota dan simpatisan PDIP di Rakeracabsus PDIP Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Minggu (22/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sutarman, seorang tukang pijat, melaporkan pendukung cabup-cawabup di Pilkada Karanganyar 2024, Rober Christanto-Adhe Eliana ke polisi dengan dugaan penganiayaan beberapa waktu lalu.

Sutarman menyebut lokasi dugaan penganiayaan yang diterimanya berada di Joglo Dawan, kediaman rumah milik Cabup Rober Christanto.

Saat dikonfirmasi TribunSolo.com, terkait hal tersebut, Cabup Karanganyar Rober Christanto hanya menjawab singkat.

Ia mengaku tidak mengetahui laporan Sutarman ke Polisi tersebut.

"Saya tidak tahu, saya tidak tahu ya," singkat dia, Minggu (10/11/2024).

Seperti diberitakan sebelumnya, Tukang pijat bernama Sutarman, diduga menjadi korban penganiayaan oleh salah satu pendukung Rober-Adhe.

Baca juga: Nasib Tukang Pijat yang Ambil APK Cabup di Karanganyar untuk Tambal Rumah Bocor, Kini Jadi Tersangka

Kejadian dugaan penganiayaan itu diduga terjadi di Joglo Dawan, kediaman dari Cabup Karanganyar Rober Christanto, Minggu (20/10/2024).

Dia dipaksa untuk mengakui telah melakukan pencopotan Alat Peraga Kampanye (APK) karena mendapatkan bayaran.

Hal itu disampaikan Sutarman saat gelar konferensi pers kepada awak wartawan, Kamis (7/11/2024).

"Saya dipaksa untuk mengakui pengerusakan APK karena mendapat bayaran, padahal saya hanya mencopot APK itu untuk menutup jendela dan pintu rumah saja," kata Sutarman.

Sutarman mengatakan, dirinya dipukul di beberapa titik.

Dia menyebut saat itu dirinya mendapat luka pukul di bagian leher, pinggang kiri dan bagian muka.

"Saat itu, yang dipukul dihadapannya dan dipaksa untuk mengakui telah merusak APKnya, saat itu saya terpaksa mengikuti mereka karena ingin cepat selesai masalah ini," ucap dia.

Ia mengatakan, dia mengatakan APK itu sempat ia copot untuk menutupi jendela dan pintu yang bocor.

Namun, saat itu ada salah satu pendukung Cabup itu juga melihat kejadian tersebut.

Baca juga: 3 Fakta Tukang Pijat Lepas Alat Peraga Kampanye di Karanganyar : Dilaporkan Relawan, Ngaku Dianiaya

"Saat itu, saya diminta untuk kembalikan APK itu ke tempatnya, setelah itu saya kembalikan dan pasang kembali, namun ada seseorang yang melepaskan APK itu ke sawah, dan membawa saya ke rumahnya," kata dia.

"Setelah bertemu, saya meminta maaf tetapi diabaikan, kemudian para pendukung melakukan penganiayaan kepada Sutarman, dan dilakukan sejak tengah malam hingga pagi hari," ucap dia

Dia mengatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Bahkan, dirinya sudah melakukan visum untuk sebagai barang bukti dugaan penganiayaan yang dialaminya.

"Saya sudah lakukan visum dan melaporkan kejadian ini ke polisi, namun hingga saat ini tidak ada kejelasan mengenai tindak lanjut laporannya di Polres Karanganyar," kata dia

Kuasa hukum Sutarman, Roni Wiyanto, kliennya sudah membuat laporan tersebut ke Polres Karanganyar, Minggu (27/11/2024).

Meskipun demikian, hingga hari ini (7/11/2024) tidak ada kejelasan tindak lanjutnya.

"Bahkan Sutarman pun belum dimintai keterangan pihak penyidik," kata Roni.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Bondan Wicaksono mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengaku telah menerima laporan tersebut.

"Iya, untuk saat ini masih dalam tahap penyelidikan," singkat dia.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved