Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bentrok Pendekar dan Warga di Boyolali

Bentrok Pendekar di Boyolali, Ternyata Antara Pagar Nusa dan PSHT, Kasus Diserahkan ke Polisi 

Bentrok di Boyolali ternyata antara perguruan Pagar Nusa dan PSHT. Ada korban luka-luka dan harus melaksanakan operasi.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa
Belasan pendekar silat saat diamankan di Polsek Kemusu, Senin (18/11/2024). 

Wasik mengungkapkan awal mula terjadinya bentrokan itu.

Berawal dari acara kampanye salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati Boyolali di Kecamatan Juwangi pada Minggu (17/11/2024).

"Temen-temen PN (pendekar Pagar Nusa) ya biasa yo medun kabeh untuk melu-melu bahasane (Ikut-ikutan kampanye)," kata Wasik, saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (19/11/2024). 

Disitu terjadi insiden yang mengakibatkan pendekar Pagar Nusa jadi korban.

Pendekar Pagar Nusa pun kemudian melaporkan insiden itu ke aparat penegak hukum. 

Setelah melapor ke Polisi, pendekar juga melaporkan ke ketua Pengurus Anak Cabang (PAC/ pengurus tingkat Kecamatan) Juwangi. 

"Kemudian kemarin lapor karo gurune, ketuane PAC Juwangi itu kan tinggal di Semarang," kata Wasik. 

Spontan, ketua PAC pun langsung mengintruksikan untuk para pendekar Pagar Nusa berkumpul. 

"Wes Sesuk Kumpul," kata Wasik mengulang pernyataan ketua PAC. 

Baca juga: Bentrok dengan Warga Klewor Boyolali, Rombongan Pendekar Disebut Perjalanan ke Juwangi

Dengan cepat, instruksi itupun menyebar luas ke berbagai daerah, baik di Solo Raya, hingga Jawa Timur. 

"Rumangsane (dikira, instruksi itu hanya untuk puluhan pendekar). Ndak tau tadi malam itu Lapangan Juwangi itu hampir seperempat lapangan penuh," jelasnya. 

"Kalau di situ tidak ada masalah," tambahnya. 

Hanya saja, saat para pendekar Pagar Nusa dari Sukoharjo akan merapat ke Juwangi. 

Para pendekar ini bertemu dengan kelompok pendekar lain di depan bengkel di Dukuh/Desa Klewor, Kecamatan Kemusu. 

Di situlah, pendekar Pagar Nusa terlibat bentrok dengan perguruan silat lain. 

Dia pun tak mengetahui penyebab bentrokan tersebut.

Akibat peristiwa itu, pihaknya bersama polisi mengawal ratusan pendekar pulang ke daerahnya masing-masing. 

"Aku dewe ngawal sampai hampir subuh. Aku ngawal sampe Sumberlawang. (saya ngawal hingga Subuh. Ngawal hingga Sumberlawang, Sragen)," katanya. 

Dia menyebut, dalam insiden itu 15 pendekar diamankan polisi. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved