Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Rumah Tukang Cukur Viral Klaten Rusak

Kisah Mbah Sutris Pencukur 81 Tahun di Klaten Pasang Tarif Rp5 Ribu, Meratapi Rumahnya Rusak: Hancur

Rumah pria akrab disapa Mbah Sutris itu rusak setelah tertimpa pohon jati ketika hujan dan angin deras menyapu Klaten.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/ZHARFAN MUHANA dan INSTAGRAM/infocegatanklaten
Potret Mbah Sutris saat mencukur pelanggan dan video kondisi rumahnya. 

Sutris mengaku bisa memotong rambut tanpa belajar alias autodidak.

"Tidak belajar tidak apa, butuh olah rambut tak potong," ucapnya.

Baca juga: Tertimpa Pohon Jati Gegara Angin Ribut, Rumah Mbah Sutris Tukang Cukur yang Viral di Klaten Rusak

Setelah kisahnya viral, kini muncul kabar tak mengenakkan dari Mbah Sutris.

Rumah tinggal milik tukang cukur viral di Klaten itu tertimpa pohon jati, saat kejadian angin ribut sekira pukul 14.00 pada Jumat (22/11/2024). 

Saat ditemui di kediamannya, mbah Sutris bercerita sesaat sebelum kejadian ia tengah mencari rumput di dekat rumah.

"Pertama saya lagi ngarit (cari rumput), cuaca mendungnya mendung. Ingat di rumah ada pemean (jemuran)," ujarnya, menggunakan bahasa jawa, Minggu (24/11/2024).

Dia pun lalu pulang ke rumah, untuk mengentaskan jemuran sebelum hujan datang.

Baca juga: Kisah Mbah Sutris di Klaten Jateng, 74 Tahun Bergelut di Jasa Cukur Rambut, Sejak Kelas 6 SD 

"Sampai rumah hujan, saya menuntun simbok (istri) mau nutup pintu," jelasnya.

Tak lama, pohon jati yang berada di sebelah rumah patah menimpa atap.

"Langsung tugel (patah), atapnya hancur (tertimpa)," ucapnya.

Hampir separuh lebih atap rumah mbah Sutris rusak.

Selain atap rusak, beberapa perabotan yang ada di dalam rumah juga alami kerusakan.

"Lemari hancur, isinya bolo pecah seperti gelas, cangkir, piring remuk. Sama radio juga rusak," kata mbah Sutris.

Baca juga: Aksi Kader Partai KIM Solo usai Prabowo-Gibran Jadi Capres-Cawapres : Cukur Rambut Bentuk Angka 2

Kepala Desa Banyuripan, Tugino mengatakan bila di Desanya yang terdampak ada 2 rumah.

"Di Banyuripan tidak begitu parah berarti, karena cuma ada 2 rumah yang terdampak," ujarnya.

Kedua rumah tersebut, yakni milik Paimin dan Sutris.

Tugino mengatakan 1 rumah roboh, karena memang bukan rumah permanen melainkan rumah kayu yang sudah tua.

"Dan itu hanya dapur, kadang buat tidur. Tapi ada rumah permanennya (aman)," jelasnya.

Kedua rumah yang terdampak itu, lalu diasessment oleh relawan setempat usai kejadian.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved