Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pembongkaran Makam Siswa SMK di Sragen

Keluarga Nilai Pengusutan Kasus Penembakan Terhadap GRO Banyak Kejanggalan, Sampai Disebut Gangster

Keluarga GRO (17) siswa SMK di Semarang yang meninggal dunia karena ditembak menilai banyak kejanggalan yang dilakukan polisi dalam mengusut kasus ini

|
TribunJateng
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar membenarkan bahwa seorang anggota polisi terlibat dalam insiden penembakan terhadap seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Keluarga GRO (17) siswa SMK di Semarang yang meninggal dunia karena ditembak menilai banyak kejanggalan yang dilakukan polisi dalam mengusut kasus ini.

Salah satu yang dinilai tidak beres oleh Bude GRO, Diah Pitasari adalah waktu polisi memberi tahu bahwa GRO telah meninggal dunia.

Baca juga: Siswa SMK yang Makamnya Dibongkar di Sragen Sempat Pamit Mau Latihan Silat Sebelum Lost Contact

Dimana, Diah menerima informasi bahwa GRO meninggal dunia pukul 02.00 WIB, Minggu (24/11/2024).

Namun, pihak keluarga baru dikabari bahwa GRO meninggal dunia pukul 12.27 WIB.

"Kita belum tahu, kita yang tidak terima, Gamma disebut gangster itu lho, janggalnya sampai kita menerima berita kok lama sekali, kalau di berita Gamma meninggal jam 02.00 WIB, kita menerima berita 12.27 WIB siang," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (29/11/2024).

"Itupun pas di kamar jenazah, Gamma sudah dikain kafani, hanya dibuka wajahnya, kita diminta memastikan itu Gamma, tidak lihat tubuh," sambungnya.

Tak hanya itu, Diah mengungkap bahwa pada Minggu subuh, ada anggota polisi yang mencari informasi mengenai Gamma ke tetangga sekitar.

Garis polisi dipasang di sekitar lokasi pembongkaran makam siswa SMK yang diduga jadi korban penembakan di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jumat (29/11/2024).
Garis polisi dipasang di sekitar lokasi pembongkaran makam siswa SMK yang diduga jadi korban penembakan di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jumat (29/11/2024). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

"Kata tetangga sekitar subuh itu ada anggota yang mencari keberadaan Gamma, tapi tidak ditemukan, karena pada saat kejadian, tidak ada data, hanya diketahui berdasar sidik jari, yang mengarah ke alamat Utinya," terangnya.

"Yang pertama ditanya, tetangga itu tidak tahu siapa Gamma, jam 08.00-09.00, ada anggota yang menyisir, kebetulan tahu, kan sudah tahu posisi korban dimana, mengapa kita tahu 12.27 WIB, itupun yang memberi kabar bukan anggota," terangnya.

Baca juga: 3 Fakta Siswa SMK Korban Penembakan di Sragen, Sempat Ogah Bongkar Makam, Keluarga Berubah Pikiran

Diah sendiri kenal betul siapa sosok GRO. 

Karena rumahnya tinggal Diah berdekatan dengan rumah nenek GRO.

Selain itu, Diah yang merawat GRO setelah ibu GRO meninggal dunia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved