Pilkada Wonogiri 2024
Real Count Versi Desk Pilkada Wonogiri, Surat Suara Tidak Sah Capai 25 Ribu
Persentase partisipasi pemilih Pilkada Wonogiri 2024 versi Desk Pemkab 69,94 persen itu lebih rendah dari pada Pileg/Pilpres 2024
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menggelar real count Pilkada Serentak 2024 melalui Desk Pilkada Pemkab usai pencoblosan Rabu (27/11/2024).
Berdasarkan hasil real count hingga yang sudah selesai hingga 100 persen, pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Wonogiri nomor urut 02, Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno unggul dibandingkan Paslon 01 Tarso-Kristian Teguh Suryono.
Berdasarkan data Desk Pemkab Wonogiri, dari 842.326 orang yang masuk Data Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 589.157 orang di antaranya menggunakan hak pilihnya, persentasenya sebesar 69,94 persen.
Dari angka itu, jumlah surat suara tidak sah cukup tinggi, yakni mencapai 25.621 suara atau dengan presentase 4,35 persen dari pengguna DPT.
Persentase partisipasi pemilih Pilkada Wonogiri 2024 versi Desk Pemkab 69,94 persen itu lebih rendah dari pada Pileg/Pilpres 2024 lalu yang mencapai 77,14 persen.
Ketua Desk Pilkada Pemkab Wonogiri yang juga Pj Sekda Wonogiri, Fx Pranata menyebut banyaknya surat suara tidak sah itu menjadi perhatian.
"Ada fenomena banyaknya suara tidak sah. Ini menjadi perhatian kami," ujarnya.
Baca juga: Ungguli Tarso-Teguh di Pilkada Wonogiri 2024, Setyo Sukarno Sebut Jadi Kemenangan Warga Wonogiri
Dia menjelaskan, bentuk surat suara tidak sah itu diantaranya surat suara dicoblos di kedua Paslon, dicoblos saat masih terlipat, dan bahkan tidak dicoblos sama sekali.
"Kalau surat suara yang dirusak atau dirobek, kami belum dapat laporan," jelasnya.
Saat ini, pihaknya juga masih mendalami penyebab tingginya suara tidak sah. Ada kemungkinan, banyaknya surat suara tidak sah itu karena pemilih belum menentukan pilihan.
"Mungkin karena edukasinya kurang, belum bisa menentukan pilihan, ketidaktahuan atau faktor sosial kultural," kata Pranata.
Di sisi lain, ia memperkirakan turunnya partisipasi pemilih itu karena pencoblosan atau pemungutan suara dilakukan dua kali dalam setahun. Selain itu, banyak warga Wonogiri yang merantau.
"Mungkin karena setahun dua kali coblosan. Pilpres kemarin sudah pulang, Pilkada ini tidak pulang. Untuk pulang kan juga membutuhkan biaya," pungkasnya.
(*)
Logistik Pilkada Wonogiri 2024 Laku Lelang Rp 430 Juta, Tapi Si Pembeli Wajib Menghancurkan, Kenapa? |
![]() |
---|
Tak Jadi Dilantik 6 Februari 2025, Bupati Wonogiri Terpilih Setyo Sukarno: Tak Masalah |
![]() |
---|
KPU Wonogiri Resmi Tetapkan Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno Bupati dan Wakil Bupati Terpilih |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Wonogiri 2024: Penetapan Bupati-Wakil Bupati Wonogiri Terpilih Tunggu Petunjuk MK |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Wonogiri 2024, Kota Gaplek Bakal Punya Wakil Bupati yang Masih Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.