Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bea Cukai Surakarta Gandeng Pemprov Jateng, Sosialisasikan Cukai ke Gen-Z Berkonsep Sunday Funday

Kepala Kantor Bea Cukai Kota Surakarta menyampaikan acara Sunday Funday di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo

TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
Kepala Kantor Bea Cukai Kota Surakarta menyampaikan acara Sunday Funday di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo, pada minggu (1/12/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOOO.COM, SOLO - Kepala Kantor Bea Cukai Kota Surakarta menyampaikan acara Sunday Funday di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo, pada minggu (1/12/2024) merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah & DIY. 

Sebagai penyelenggara di Kota Surakarta, Bea Cukai Surakarta turut mendukung kegiatan tersebut.

“Kolaborasi ini bertujuan mengajak generasi muda, terutama siswa SMA/SMK sederajat, untuk memahami apa itu cukai, mengapa barang tertentu dikenakan cukai, serta dampak konsumsi barang kena cukai ilegal,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Kota Surakarta  Yeti Yulianti, Minggu (1/12/2024).

Yeti menjelaskan acara ini difokuskan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya cukai.

Mulai dari alasan pengenaan cukai hingga dampak negatif dari barang kena cukai ilegal.

“Kami ingin siswa paham kenapa rokok dikenakan cukai, misalnya. Salah satu alasannya adalah untuk mengendalikan konsumsi, terutama di kalangan pelajar. Dengan tarif cukai yang tinggi, harga rokok menjadi mahal sehingga diharapkan anak-anak sekolah tidak mampu membelinya,” jelasnya.

Baca juga: Cara Disperindag Jateng dan Bea Cukai Solo Kenalkan Cukai : Rangkul Gen Z Sebagai Agen Informasi

Selain rokok, edukasi juga mencakup minuman keras yang dikenakan cukai demi pengendalian konsumsi serta kontribusi pada penerimaan negara. 

“Cukai bukan hanya untuk pengendalian, tetapi juga salah satu sumber pendapatan negara selain pajak. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu membeli barang ilegal seperti rokok tanpa pita cukai merugikan negara karena tidak ada kontribusi ke kas negara,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yeti menyebut Bea Cukai Surakarta juga menekankan pentingnya mengenali ciri-ciri rokok ilegal. 

“Kami memberikan informasi tentang bagaimana mengenali rokok ilegal. Ini penting agar masyarakat, termasuk generasi muda, dapat menjadi bagian dari pengawasan. Ketika masyarakat membeli rokok ilegal, mereka secara tidak langsung merugikan negara,” lanjutnya.

Yeti menambahkan, acara ini juga bertujuan mendukung kebijakan negara yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin generasi muda memahami bahwa kebijakan cukai adalah upaya untuk melindungi mereka dan masyarakat luas. Edukasi ini penting untuk membangun kesadaran sejak dini,” tutupnya.

Sunday Funday di CFD Solo ini melibatkan ratusan pelajar dari 15 SMA dan SMK di Kota Surakarta, dengan harapan mereka dapat menjadi agen perubahan yang membantu mensosialisasikan pentingnya cukai kepada masyarakat.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved