Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

WAWANCARA EKSKLUSIF

Alasan Di Balik Efisiensi Sritex dari Kacamata Serikat Buruh Sukoharjo, Sudah Terlihat Tandanya

Ketua Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo, Sukarno mengatakan kondisi goyangnya tekstil di Jawa Tengah sudah dirasakan sejak lama.

TribunSolo.com
Ketua Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo, Sukarno 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kondisi industri tekstil di Jawa Tengah saat ini mengalami keterpurukan. 

Hal itu, dirasakan oleh Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo dimana terlihat tanda-tanda goyangnya pabrik Tekstil sejak tahun 2023 lalu. 

Ketua Forum Peduli Buruh (FPB) Sukoharjo, Sukarno mengatakan kondisi goyangnya tekstil di Jawa Tengah sudah dirasakan sejak lama.

"Sebetulnya sudah lama kondisi tekstil goyang. Bahkan tahun 2023 itu sudah mulai adanya tanda-tanda sudah goyang khususnya di pabrik tekstil," kata Sukarno, Senin (25/11/2024)

Menurutnya, goyangnya pabrik tekstil di Jawa Tengah itu disebabkan adanya efisiensi terhadap buruh di pabrik-pabrik tekstil.

"Jadi, untuk tekstil khususnya karena mungkin bahan bakunya itu sangat sulit didapat, akhirnya adanya efisiensi," ujarnya. 

Baca juga: Sritex Sempat Disebut Baik-baik Saja, Forum Peduli Buruh Sukoharjo Bantah Langsung, Ini Kondisinya

Sukarno menjelaskan Efisiensi merupakan  kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal. 

"Efisiensi artinya, yang dulunya di bagian Tekstil mungkin di pindah di pekerjaan yang ada, pindah ke Garmen ke unit lainnya yang terpenting karyawan itu masih bisa bekerja," terangnya. 

Meski belum masuk pada tahap pemutusan hubungan kerja (PHK), kecemasan buruh masih bisa berlanjut. 

"Daripada PHK atau mengurangi karyawan, perusahaan pasti ada efisiensi. Kecemasan itu masih bisa berlanjut," lanjut Sukarno.

Sukarno menambahkan, perusahaan akan melakukan apapun apabila kondisi perusahaan yang saat ini mungkin mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku. 

"Dengan itu, kebijakan perusahaan itu mungkin dari segi efisiensi karyawan, yang dulu kesejahteraan akhirnya bisa saja di pengurangan karyawan. Nah mulai-mulai itu kelihatan," tandasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved