Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kades di Boyolali Digerebek

Kades di Boyolali Mengaku Nikah Siri saat Digerebek dengan Janda, Ini Penjelasan KUA Soal Nikah Siri

Kades di Boyolali digerebek bersama janda. Dia mengaku sudah menikah siri berikut aturan nikah siri.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Tribun Jogja
Ilustrasi Buku nikah yang dikeluarkan oleh KUA. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebuah kejadian heboh terjadi di Kemusu, Boyolali.

Seorang Kepala Desa (Kades) berinisial SR digerebek warga di rumah janda. 

Ketika digerebek ini, dia mengaku sudah nikah siri dengan janda tersebut.

Saksi nikah siri ini seorang anak kecil. 

Warga yang menggerebek kades meminta kades menikahi ulang.

Karena memang salah satu anak sang janda yang jadi saksi pernikahan itu belum genap 17 tahun.

Lantas, bagaimana sebenarnya aturan nikah siri?

Kepala KUA Cepogo, Saiful Anwar, menyebut nikah siri merupakan pernikahan  tidak dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

Baca juga: Pengakuan SR, Kades di Boyolali yang Digerebek di Rumah Janda: Nikah Siri, Saksinya Anak Kecil

Meski begitu, pernikahan dinyatakan sah secara agama Islam jika memenuhi syarat dan rukun nikah.

Saiful menyebut  rukun nikah yang harus dipenuhi adalah kedua mempelai, Ijab qabul, wali wanita dan dua saksi

"Nikah kalau ga ada saksinya ya tidak sah secara Islam," kata Saiful.

Saiful juga menyebut syarat-syarat dalam pernikahan.

Syarat bagi calon suami antara lain, beragama Islam, atas keinginannya sendiri, bukan muhrim, tidak sedang ihram haji

Sedangkan syarat nikah bagi calon istri,  beragama Islam, tidak dalam paksaan, bukan muhrim, tidak bersuami, tidak sedang dalam masa iddah, tidak sedang ihram haji atau umrah

Lalu syarat bagi wali pernikahan, mukallaf,laki-laki, adil, tidak sedang ihram haji atau umrah

Meski sebagi saksi tapi juga ada syaratnya.

Syarat untuk para saksi pernikahan, islam, sudah dewasa, memiliki akal pikir yang sehat, tidak fasik dan hadir dalam akad nikah. 

"Kajian ilmiah dari salah satu penghulu di Blora. 80 persen nikah siri tidak sah karena tidak terpenuhi syarat dan rukunnya,"  tambahnya (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved