Motif Keponakan Bakar Pamannya Sendiri di Bantengan Boyolali, Berawal dari Sakit Hati

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - BY (54) Warga Desa Bantengan, Kecamatan Karanggede, tega membakar pamannya sendiri, GR (59). 

Aksi itu dilakukan BY pada Jumat petang (13/12/2024). 

Kenekatan BY itu dipicu rasa sakit hati. 

"Iya, (Motifnya karena sakit hati)," kata Kapolsek Karanggede, Iptu S. Widodo, Minggu (15/12/2024). 

Informasi yang diterima TribunSolo.com, Istri BY dan pamannya GR memang lagi kurang akur. 

Keduanya kerap terlibat cekcok. 

Puncaknya, pada Jumat siang saat BY dan Istrinya akan pergi berdagang, GR  melontarkan kalimat yang tak enak didengar. 

Namun, BY tidak menggubris dan memilih untuk pergi berdagang. 

Sepulang berdagang sekira pukul 18.30, BY langsung menghampiri kamar depan. 

BY lalu melempar kamar GR dengan botol berisi bensin. 

Saat itu, korban tengah melakukan shalat dan terkena ceceran bensin. 

Tak lama kemudian, pelaku mengambil kayu yang sudah dibebat kain yang telah dicelup bensin. 

Korban kemudian menyulut kayu itu dan melemparkannya ke dalam kamar korban. 

"Korban sempat lari lewat jendela dengan kondisi tubuh korban terkena api," kata Widodo. 

Baca juga: Pelaku Keponakan Bakar Paman di Boyolali Diamankan Polisi, Kasus Ditangani Polres Boyolali

Korban langsung berteriak meminta tolong ke warga. 

Warga yang melihat korban terkena api kemudian melarikannya ke RS Sisma Medika Karanggede. 

"Pelaku sejak Jumat malam diamankan ke Mapolsek dan sudah dimintai keterangan. Untuk saat ini, pelaku kita serahkan ke Satreskrim Polres Boyolali untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," pungkasnya. 

(*)