Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bocah di Boyolali Dianiaya Pak RT

3 Tersangka Penganiayaan Remaja di Banyusri Boyolali Guru, Disdikbud Boyolali Tunggu Proses Hukum

Nasib 3 tersangka yang berstatus guru di Boyolali menunggu proses hukum yang berjalan. Mereka terlibat penganiayaan pada bocah SD.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
8 tersangka penganiyaan bocah 12 tahun di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Polisi telah menetapkan 13 orang tersangka kasus pengeroyokan remaja di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali

8 tersangka laki-laki telah ditahan polisi. 

Sementara 5 tersangka emak-emak masih dalam pemeriksa, dan selama pemeriksaan ini tak ditahan. 

Diantara 13 tersangka itu, tiga pelaku berprofesi sebagai guru. 

Sekretaris Dinas Pendidikand dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Lasno menyatakan menunggu proses hukum untuk memproses sanksi disiplin terhadap 3 guru tersebut. 

"Ya karena perbuatannya diluar jam sekolah dan tidak dilingkungan sekolah. Sehingga kami menunggu proses hukumnya," katanya. 

Untuk saat ini, pihaknya fokus memberikan pelayanan pendidikan bagi korban. 

KM merupakan siswa kelas VII di salah satu SMP di Wonosegoro. 

Baca juga: Tak Banyak Bicara saat Ditanya Soal Kembalikan KTA PDIP, Jokowi Jawab dengan Tertawa Ringan

Hak KM untuk belajar formal tetap difasilitasi. 

Pihak guru lantas bergantian mengantarkan soal-soal ujian penilaian akhir semester (PAS) ke rumah korban. 

“Ulangan akhir semester kita kirim ke rumah, didampingi guru setiap hari. Jadi ulangan akhir semester haknya tetap dilayani," ujarnya.

Soal kasus yang dituduhkan pada KM, pihak sekolah mengaku heran. 

Sebab, KM dikenal sebagai anak yang pendiam. 

Korban juga dikenal biasa saja seperti anak-anak sekolah pada umumnya. 

Bahkan jauh untuk dikatakan anak-anak nakal atau anak bermasalah.

Di sekolah, KM juga belum pernah membuat ulah. KM dikenal sebagai anak yang pendiam dan mengikuti pembelajaran seperti biasa. 

“Kalau ada tuduhan yang seperti itu, Bapak Ibu Guru heran sekali. Komunikasi dengan teman-teman biasa. Tidak menimbulkan anak-anak nakal, tidak ada tanda-tanda anak rese,” tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved