Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

WAWANCARA EKSKLUSIF

Keresahan Empu Gamelan Desa Wirun Sukoharjo, Minim Generasi Penerus yang Mau Belajar Tentang Gamelan

Budiyono, seorang empu gamelan berpandangan saat ini sangat minim masyarakat yang mencintai gamelan yang mana merupakan budaya adiluhung nusantara itu

TribunSolo.com
Budiyono, salah satu empu gamelan di Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Empu gamelan asal Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Budiyono, mengaku resah dengan kondisi minimnya generasi penerus yang mau belajar tentang gamelan.

Ia berpandangan saat ini sangat minim masyarakat yang mencintai gamelan yang mana merupakan budaya adiluhung nusantara itu.

Di sisi lain, gamelan sudah diakui di seluruh penjuru dunia.

"Kalau sekarang bisa dikatakan tidak lagi mencintai, nyatanya saya mencari generasi sangat sulit sekali," kata dia.

Baca juga: Upah Pembuat Gamelan di Desa Wirun Sukoharjo : Bayaran Lebih Tinggi dari UMK, Jam Kerja Lebih Pendek

Gamelan yang dibuat oleh pengrajin asal Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo
Gamelan yang dibuat oleh pengrajin asal Desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo (TribunSolo.com)

Ia sudah menggeluti dunia gamelan sejak puluhan tahun lalu.

Sejak tahun 2009 dimana ia mulai mendirikan usahanya sendiri, ia tak menemukan adanya generasi penerus yang mau belajar tentang gamelan.

Dengan kondisi itu, masyarakat sebagai ahli waris ilmu yang tidak bisa dikerjakan dengan teknologi modern apapun dan juga tidak bisa dikerjakan oleh negara lain, tidak merasa memiliki tanggung jawab atas apa yang ditinggalkan oleh leluhur.

"Kalau leluhur-leluhur, empu-empu kita dulu itu bisa menuntut secara fisik 'ngger, kowe tak tinggali ilmu sing ora iso diturun karo wong manca, ora iso diturun nganggo ilmu modern, tanggung jawabmu melestarikan dimana?', seperti itu," ujarnya.

Ia berharap seluruh pihak baik masyarakat, pengrajin hingga pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang sama agar generasi selanjutnya dapat melestarikan gamelan.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved