Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kuliner Enak di Solo

5 Kuliner Langka di Solo Jawa Tengah, Sudah Pernah Dengar Jadah Blondo dan Opak Angin?

leh karena itu di Solo, kamu masih bisa menjumpai banyak bangunan bersejarah plus kuliner tradisional.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Facebook/Kota Solo
Jadah Blondo 

Penjual Es Kapal, Widodo menceritakan awal dirinya  dulu berjualan mengunakan alat panggul berkeliling ke rumah-rumah warga selama delapan tahun.

Barulah tahun 1980, menetap berjualan di bawah pohon ringin di perempatan Baron, Solo.

Akan tetapi di tahun 2016 ada pengusuran sehingga dirinya harus geser ke kios Jl Bhayangkara, Panularan, Laweyan, Solo hingga saat ini.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Enak dan Murah Dekat Solo Safari, Ada Ayam Tulang Lunak Hingga Selat

3. Brambang Asem

Seporsi brambang asem yang dijual di Warung Rujak, Lotis, dan Brambang Asem Mbah Wongso.
Seporsi brambang asem yang dijual di Warung Rujak, Lotis, dan Brambang Asem Mbah Wongso. (Tribun Solo)

Salah satu kuliner yang wajib dcoba ketika berkunjung ke Kota Solo adalah brambang asem.

Brambang asem adalah salah satu kuliner tradisional khas Solo yang terbuat dari daun ubi rambat atau jlegor yang direbus, kemudian dicampur dengan sambal dengan cita rasa asam, manis, dan pedas.

Sambal yang menjadi ciri khas brambang asem ini terbuat dari bawang merah, air asam jawa, gula jawa, terasi, cabai rawit, dan garam.

Biasanya brambang asem disajikan dengan sederhana, yaitu dalam sebuah pincuk yang terbuat dari daun pisang.
 
Sebagai pendamping, brambang asem bisa dinikmati dengan gembus bacem atau kerupuk karak.

Bagi yang masih asing, gembus adalah sejenis tempe yang terbuat dari ampas tahu.

Sementara kerupuk karak adalah kerupuk yang terbuat dari beras tumbuk, dengan rasa yang renyah dan gurih.

Pada zaman dahulu, brambang asem dan pendampingnya biasa dinikmati pada siang hari dengan segelas teh tubruk yang disajikan panas-panas.

Namun saat ini kehadiran penjual brambang asem sangat sulit ditemukan, terutama di daerah perkotaan.

Hal ini karena tanaman ubi rambat di sekitar Kota Solo semakin jarang ditemukan, sehingga tidak heran penjual brambang asem pun semangkin langka.

Bagi yang tertarik untukmencoba, kuliner tradisional ini masih bisa ditemukan di dalam kompleks Pasar Gede, salah satunya berada di dekat etalase penjual lenjongan.

Penjual brambang asem dengan mudah dikenali keberadaannya dari adanya naman berisi daun ubi rambat atau jlegor rebus, yang bersanding dengan mangkok sambal, dan gembus bacem.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved