Makan Bergizi Gratis di Solo
Dua Restoran Ditunjuk Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis, Pemkot Solo Upayakan Libatkan UMK
Sekretaris Daerah Kota Solo Budi Murtono pun berupaya agar program ini juga bisa melibatkan UMKM.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dua restoran besar telah ditunjuk menjadi mitra dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Di antaranya Diamond Restaurant dan Daegu Korean Grill.
Sekretaris Daerah Kota Solo Budi Murtono pun berupaya agar program ini juga bisa melibatkan UMKM.
“Akan banyak SPPG yang harus dibentuk. Kita berencana bagaimana dengan pengusulan UMKM bisa menjadi SPPG seperti apa kita bahas dengan pusat nanti,” jelasnya saat dihubungi Senin (6/1/2025).
Pihaknya pun berupaya menjalin komunikasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana di bawah Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia berupaya agar mereka menggunakan data yang paling mutakhir.
“Data itu dulu menggunakan data disdik yang lama. 3 SPPG belum sempat berkoordinasi dengan Disdik. Rapat hari ini saya minta berkoordinasi lagi untuk sasarannya. Mana saja jumlahnya berapa,” jelasnya.
Selain siswa sekolah, ada pula sasaran ibu hamil dan anak dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Dengan demikian perlu ada sinkronisasi selain dengan Dinas Pendidikan juga dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
“Ternyata ada ketentuan ke ibu hamil, anak KEK. Datanya mau dikoordinasikan Dinkes dan DP3AP2KB,” terangnya.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Solo, Baru Ada Satu Dapur Umum yang Akan Beroperasi Pekan Depan
Ia berupaya agar program ini benar-benar sesuai dengan sasaran dengan menggunakan data yang akurat.
“Jangan sampai nanti salah sasaran tidak tepat sasaran. Sementara ini kita support dalam hal data sasarannya,” jelasnya.
Pihaknya juga akan membantu memberi masukan mengenai teknis pelaksanaanya.
Seperti telah diketahui, Kota Solo termasuk wilayah yang dilakukan uji coba program ini selama beberapa kali.
“Teknisnya seperti apa. Hasil evaluasi kemarin menjadi masukan porsinya seperti apa, jam makan seperti apa kita koordinasi terus seperti apa,” terangnya.
Program ini akan dijalankan di Kota Solo mulai Senin (13/1/2025) mendatang. Satu dapur umum akan beroperasi menyasar 2.974 di Jebres.
(*)
| Kendala Utama Pembangunan Dapur SPPG di Solo : Kualitas Air Belum Penuhi Standar Kelayakan |
|
|---|
| Dapur SPPG Banyuanyar 3 Solo Tutup, Limbah Meluap ke Saluran Bikin Bau Menyengat Sebulan Terakhir |
|
|---|
| Imbas Limbah Cemari Saluran Air Warga, Dapur SPPG Banyuanyar 3 Solo Berhenti Beroperasi |
|
|---|
| Di Balik Sorotan SPPG Solo Tak Rekrut Warga Lokal, Ada Klaim Terima Upah di Atas UMR, Berapa? |
|
|---|
| Alasan SPPG di Solo Tak 100 Persen Pekerjakan Warga Solo, Klaim Butuh Tenaga Berkeahlian Khusus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Isi-dari-paket-makan-siang-gratis-di-SMPN-2-Colomadu-Karanganyar-Senin-612025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.