Makan Bergizi Gratis di Sragen

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Sragen, Butuh 15 Menit Lebih untuk Siswa Habiskan Makanan

Rerata waktu menghabiskan makan bergizi gratis di Sragen adalah 15 menit lebih. Waktu ini diberikan saat istirahat.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Ilustrasi makan bergizi gratis. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Butuh waktu lebih dari 15 menit bagi siswa SDN 3 Sragen untuk menghabiskan satu porsi makan bergizi gratis saat uji coba pada Sabtu (11/1/2025).

Yang mana, boks makan bergizi gratis sudah selesai dibagikan kepada para siswa sekitar pukul 09.15 WIB.

Hingga pukul 09.30 WIB, sebagian besar siswa belum menghabiskan makanannya.

Baru ada satu atau dua siswa dalam satu kelas yang sudah menghabiskan makanannya kurang dari 15 menit.

Sementara, pada saat pelaksanaan nanti, makan bergizi gratis ini akan dibagikan kepada siswa pada jam istirahat pertama, yang waktunya hanya 15 menit.

Salah satu guru, Agus Sumarno mengatakan dilihat dari uji coba kali ini, ia menilai pelaksanaan program makan bergizi gratis cukup memengaruhi jam belajar mengajar.

Baca juga: Respons Siswa di Sragen Soal Menu Makan Bergizi Gratis, Kebanyakan Tak Suka Sayur dan Ayam

"Jamnya agak mundur, namun anak sangat antusias, ada yang sampai tidak sarapan, agak sedikit memengaruhi jam pelajaran, harapannya diplanning sedemikian rupa, agar tepat waktu," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/1/2025).

"Istirahat hanya 15 menit, tadi (makannya) 30 menit, semoga setiap hari nanti bisa berjalan lancar, setelah hari ini," tambahnya.

Ia menuturkan bahwa di hari biasanya, jam istirahat selama 15 menit juga tidak cukup.

Mengingat, pada saat ke kantin membeli makanan, para siswa juga harus antre.

"Juga ada keluhan porsi terlalu banyak, harapannya pas, tapi ini terlalu banyak, meski begitu kita antusias semua, menyambut gembira," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 3 Sragen, Paini mengatakan program makan bergizi gratis ini bisa dilakukan dengan menambah jam istirahat, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.

"Ya bisa menambah jam, tapi sebelum ini, saya menambah jam, tapi ketika ini, makan tidak cukup waktu 10 sampai 15 menit, mungkin juga 20 menit, mungkin nanti saya berkoordinasi dengan dewan guru, bagaimana penyelamatan baik pembelajaran maupun program pemerintah," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved