Dampak Bendung Winong Belum Diperbaiki, Produksi Padi di Desa Tunggul Sragen Diprediksi Menurun 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Produksi pertanian di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen diprediksi menurun karena Bendung Winong yang jebol belum diperbaiki.

Kepala Desa Tunggul, Suntoro memperkirakan penurunan produksi padi mencapai 50 persen.

Hal itu dikarenakan kurangnya pasokan air yang mengalir ke sawah petani.

Sementara guyuran air tak mencukupi kebutuhan air sawah-sawah tersebut.

"Penurunan produksi 50 persen ada, wilayah Glonggong kelihatannya lebih parah lagi, di pinggir jalan tidak bisa tumbuh tinggi, kurang air," katanya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Warga Paranggupito Wonogiri Resah Kawanan Kera Serang Lahan Pertanian, Hasil Panen Terancam

"Yang sawahnya ada sumursible pakai sumursible, tapi wilayah selatan kan tidak ada, karena mereka merasa dekat dengan bendung, masih dilewati air setiap hari, sehingga tidak antisipasi bencana, setelah bencana ya kerepotan," jelasnya.

Suntoro memastikan bahwa petani tidak akan mengalami gagal panen, hanya penurunan produksi padi saja.

"Karena masih ada hujan, ni hujannya masih cukup, saya kira masih bisa (mencukupi kebutuhan air), tapi diperkirakan menurun saja produksinya, tidak sebanding dengan kecukupan air," terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan petani, Rubiyanto.

"Disini susah (kalau hanya mengandalkan air hujan) kalau tidak ada air mengalir tidak bisa (olah sawah)," ujarnya.

"Sebelum ambrol, bisa diandalkan, kalau ini tidak ada harapan, total nggak mengalir, kayak musim kemarau," tambahnya. (*)