Imlek 2025
Tradisi Nyadran di Masyarakat Tionghoa, Ziarah ke Makam Leluhur di Karanganyar saat Hari Kedua Imlek
Tradisi yang mirip 'nyadran' ini memang juga dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. dalam budaya Tionghoa, ziarah dilakukan dua kali dalam satu tahun
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Taman Makam Memorial Delingan, Kelurahan Delingan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar bakal ramai dikunjungi oleh peziarah mulai dari luar kota hingga luar negeri saat hari kedua tahun baru Cina atau Imlek.
Tradisi yang mirip 'nyadran' ini memang juga dilakukan oleh masyarakat Tionghoa.
Hal ini dipastikan oleh Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto.
"Bagi orang Tionghoa di Indonesia selalu ada waktu menengok makam keluarga itu di waktu tertentu," kata Sumartono, Selasa (28/1/2025).
Sumartono mengatakan dalam budaya masyarakat Tionghoa, ziarah dilakukan dua kali dalam satu tahun kalender Tionghoa.

Mereka yang melakukan ziarah ke makam leluhurnya biasanya untuk meminta berkah kepada leluhur di tahun baru Imlek ini.
"Bagi orang Tionghoa di Indonesia selalu menengok makam keluarga itu ada waktu tertentu, termasuk yang meninggal baru itu hampir mirip dengan Jawa," kata dia.
Ia mengatakan, setiap tahun baru, masyarakat Tionghoa berziarah ke makam leluhurnya untuk menunggu tahun berkah.
Selain itu, cara ziarah masyarakat Thionghoa juga hampir sama dengan budaya ziarah Jawa yaitu Nyadran seperti menabur bunga ke atas makam.
"Tahun baru, itu tahun menunggu tahun berkah, orang Thionghoa juga berziarah makam orangtuanya untuk meminta berkah, agar tahun depan semakin terberkati," ungkap dia
Ia mengatakan, peziarah di Taman Pemakaman Memorial Delingan Karanganyar ini ada yang datang dari luar kota hingga luar negeri.
Biasanya, mereka baru melakukan ziarah ke makam leluhur hari kedua setelah tahun Baru Imlek.
Baca juga: 35 Ucapan untuk Memperingati Imlek 2025, Bisa Dikirim ke Teman dan Kenalan Agar Makin Akrab
"Mereka yang berziarah kita tak bisa prediksi, ada keluarga yang dari luar kota hingga luar negeri," ungkap Sumartono.
Pengasuh Lithang Gerbang Kebajikan Ws. Adji Chandra mengatakan, ziarah ke makam leluhur di hari kedua tahun baru Imlek ini dilakukan oleh salah satu suku Tionghoa. Suku tersebut yaitu suku Hok Jia.
Asal Usul Cap Go Meh : Tahun ini Diperingati pada 12 Februari, Istilah Cap Go Meh Cuma di Indonesia |
![]() |
---|
Lontong Cap Go Meh Ny Liem di Solo yang Hanya Dijual Setahun Sekali, Diyakini Bikin Panjang Umur |
![]() |
---|
Di Perayaan Imlek 2025 di TMII, Wapres Gibran Sebut Miliki Shio yang Sama dengan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Wapres Gibran Bahas Soal Shio di Perayaan Imlek 2025 TMII Jakarta Timur, Singgung 3 Shio Beruntung |
![]() |
---|
Tradisi Rayahan 'Nian Gao' di Grebeg Sudiro : Hapus Stigma Solo Kota Sumbu Pendek jadi Kota Toleran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.