Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Wisata di Boyolali

3 Umbul di Boyolali Jawa Tengah yang Punya Mitos Terkenal : Dipercaya jadi Tempat Ritual Kungkum

Ya, tercatat Kabupaten Boyolali memiliki beberapa umbul dengan suasana alam yang mempesona namun juga sisi mistis tersendiri.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
UMBUL DI BOYOLALI - Potret Umbul Ngabean di Kawasan Umbul Pengging, Boyolali, dipotret Maret 2019 lalu. Selain Umbul Ngabean, ini 3 umbul di Boyolali yang punya mitos terkenal. (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya) 

"Setelah tirakat selama 40 hari itu, Ki Ageng Wonotoro diminta kembali ke Wonotoro," kata Suripto, salah satu tokoh masyarakat di Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, Kamis (15/9/2022).

Namun, lanjutnya selama perjalanan kembali ke Wonotoro, Ki Ageng Pantaran mewant-wanti agar tak menoleh ke belakang.

Baca juga: 5 Rekomendasi Hotel di Solo, Bisa Jadi Alternatif Menginap saat Wisata Menikmati Imlek 2025

Apapun yang terjadi, Ki Ageng Wonokusumo jangan pernah sedikitpun menoleh ke belakang.

Pantang itu pun terus dijaga selama perjalanan kembali. Setiap ada 'godaan' Ki Ageng Wonokusumo bisa melaluinya.

Akan tetapi, sesampainya di wilayah Tlatar, godaan untuk menoleh kebelakang yang terima Ki Ageng Wonotoro semakin besar.

Saat itu, Ki Ageng Wonokusumo mendengar suara gemuruh yang sangat keras layaknya bongkahan batu-batu besar yang akan menggeruduknya.

Ki Ageng yang tak kuat menahannya akhirnya menoleh ke belakang.

Saat ditoleh, ternyata tidak ada apa-apa, Ki Ageng Wonokusumo pun terus berjalan menuju Wonotoro.

"Setelah sampai di Wonotoro, air yang diminta tak kunjung ada. Ki Ageng Wonokusumo pun kembali ke gunung Merbabu untuk menemui Ki Ageng Pantaran," jelasnya.

Ki Ageng Pantaran yang sudah tau jika Ki Ageng Wonokusumo gagal menjaga amanatnya itu, menjelaskan jika air yang diminta muncul di Tlatar, lokasi menolehnya Ki Ageng Wonokusumo.

Untuk membuktikannya, Ki Ageng Pantaran kemudian menyelamkan seekor bebek putih dari sendang Sipendok.

"Ki Ageng Pantaran kemudian mengatakan sebagai buktinya Bebek ini nanti akan keluar di Tlatar dan benar bebek itu kemudian keluarnya di Umbul Tlatar," tambahnya.

Ki Ageng Wonokusumo pun kecewa karena  usahanya selama 40 hari gagal.

Untuk mengobati kekecewaan Ki Ageng Wonokusumo, Ki Ageng Pantaran berkata, jika air di Tlatar ini tetap akan sampai ke Wonokusumo dan sekitarnya.

"Kemudian muncul saluran air dari umbul Tlatar yang menuju masjid Wonotoro," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved