Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pengecer Dilarang Jual Gas 3 Kg

Kini Boleh Beli di Pengecer, Emak-emak di Karanganyar Kemarin Ngaku Gas 3 Kg Masih 'Gaib' di Eceran

Emak-emak di Kabupaten Karanganyar berduyun-duyun ke pangkalan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram di SPBU Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Emak-emak di Kabupaten Karanganyar berduyun-duyun ke pangkalan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram di SPBU Tasikmadu, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (4/2/2025).

Mereka datang untuk mendapatkan gas 3 kg supaya dapur tetap mengebul.

Harto (59), Warga Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar mengatakan, sudah mencari gas elpiji bersubsidi tiga kilogram di warung-warung eceran, namun kosong.

TABUNG GAS KOSONG : Penampakan tabung kosong pada pangkalan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram Tri Untari di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (4/2/2025). Gas Elpiji tiga kilogram di beberapa pangkalan di Kabupaten Karanganyar kosong.
TABUNG GAS KOSONG. Penampakan tabung kosong pada pangkalan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram Tri Untari di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (4/2/2025). Gas Elpiji tiga kilogram di beberapa pangkalan di Kabupaten Karanganyar kosong. (TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto)

Kondisi gaib-nya gas 3 kg ini terjadi berbarengan dengan ditariknya pelarangan aturan pengecer berjualan gas 3 kg.

"Saya sudah cari di warung-warung eceran tapi nggak ketemu, lalu saya putuskan untuk datang ke sini (Pangkalan Gas Melon SPBU Tasikmadu)," kata Harto, Selasa (4/2/2025).

Suharto mengaku, dirinya membeli gas elpiji bersubsidi tiga kilogram agar dapur rumahnya tetap ngebul.

Baca juga: Keluh Kesah Ibu Rumah Tangga di Bendosari Sukoharjo, Harus Tempuh 4 KM Demi Dapatkan Gas Elpiji 3 Kg

Pasalnya, dirinya mengaku sempat kehabisan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dan sempat membeli di warung eceran dengan nilai Rp 21 ribu.

"Biasanya tiap Selasa dan Jum'at saya beli di sini. Namun Minggu lalu saya kehabisan sehingga saya membeli di eceran dengan harga Rp 21 ribu, saat ini keberadaan eceran habis semua," pungkas dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved