Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Solo

Asal-usul Gilingan : Dulu Kawasan Penggilingan Padi, Kini Jadi Kawasan Ikonik Kota Solo

Di Gilingan ada empat tempat ikonik Kota Solo, yakni Masjid Sheikh Zayed, Viaduk Gilingan, Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
SUASANA GILINGAN SOLO - Suasana kendaraan dari pengunjung di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (/3/2023). Berikut asal-usul Kelurahan Gilingan. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gilingan merupakan sebuah kelurahan di kecamatan Banjarsari, Surakarta/Solo, Jawa Tengah,

Kelurahan ini memiliki kode pos 57134.

Di Gilingan ada empat tempat ikonik Kota Solo, yakni Masjid Sheikh Zayed, Viaduk Gilingan, Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi.

Baca juga: Sekolah Rakyat Bakal Dibuka di Solo, Siap-siap Ada Rekrutmen Guru ASN, yang Lolos Diberi Pelatihan

Pembagian wilayah Gilingan terdiri dari beberapa kampung yakni Bibis Kulon, Bibis Wetan, Cinderejo, Cinderejo Kidul, Cinderejo Lor, Gilingan, Gumunggung, Margorejo, Ngemplak Rejosari, dan Rejosari.

Sejarah Gilingan

Kawasan Gilingan memiliki sejarah panjang yang mencerminkan dinamika perkembangan wilayah ini dari masa ke masa.

Nama "Gilingan" sendiri memiliki kaitan erat dengan kegiatan penggilingan padi yang pernah menjadi salah satu aktivitas utama di wilayah tersebut pada masa lalu.

Menurut sejarawan senior Universitas Sebelas Maret, Soedarmono (almarhum), kawasan ini pada masa pemerintahan swapraja Mangkunegaran dahulu merupakan pusat penggilingan padi.

Sebagian besar beras yang diproduksi di kawasan ini kemudian diangkut ke Pasar Legi, yang pada waktu itu merupakan pasar terbesar setelah digabungkan dengan Pasar Ketelan yang dipindahkan ke sana.

Baca juga: Harap Sabar, Simpang Joglo Solo Baru Buka Januari 2025, Pengemudi Lewat Viaduk Gilingan

Setelah masa penggilingan padi, kawasan Gilingan mengalami transformasi besar.

Pada masa penjajahan Belanda, perusahaan minyak Bataafsche Petroleum Maatschappij mendirikan depo bahan bakar di wilayah ini.

Instalasi tersebut menjadi bagian dari infrastruktur vital pada masa penjajahan dan sempat menjadi sasaran serangan oleh gerilyawan TNI pada periode perjuangan kemerdekaan, ketika rakyat Indonesia berjuang keras untuk mengusir penjajah.

Setelah Indonesia merdeka, kawasan ini difungsikan oleh Pertamina sebagai depo penyimpanan bahan bakar.

Keberadaan depo tersebut sangat penting dalam mendukung distribusi energi di Indonesia, terutama dengan adanya jalur rel kereta yang mempermudah transportasi bahan bakar ke berbagai wilayah.

Baca juga: Asal-usul Nama Stasiun Solo Balapan, Dulunya Lokasi Pacuan Kuda

Namun, pada tahun 2008, Pertamina memutuskan untuk memindahkan depo bahan bakar tersebut ke Boyolali, meninggalkan kawasan Gilingan dalam keadaan kosong dan terbengkalai.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved