Fakta Menarik Tentang Sukoharjo
Kenapa Markas Grup-2 Kopassus di Kartasura Disebut Kandang Menjangan? Begini Asal-usulnya
Rupanya, nama Kandang Menjangan memiliki sejarah yang cukup panjang dan terkait erat dengan masa lalu Keraton Kartasura.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Markas Grup-2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang terletak di Jalan Solo-Jogja, wilayah Kartasura, Sukoharjo, terkenal dengan sebutan Kandang Menjangan.
Nama ini tentu menarik perhatian, dan banyak yang bertanya-tanya, mengapa kawasan ini disebut demikian?
Rupanya, nama Kandang Menjangan memiliki sejarah yang cukup panjang dan terkait erat dengan masa lalu Keraton Kartasura.
Baca juga: Asal-usul Viaduk Gilingan, Bangunan Ikonik Kota Solo, Konon Sudah Ada Sejak 1870-an
Sejarah Kandang Menjangan dan Keraton Kartasura
Kisah asal-usul Kandang Menjangan bermula dari sejarah Keraton Kartasura, yang merupakan ibu kota Kesultanan Mataram pada periode 1680-1745.
Pada tahun 1745, Keraton Kartasura harus ditinggalkan setelah terjadinya peristiwa Geger Pecinan.
Mengutip dari beberapa sumber, Raja Paku Buwono II, yang saat itu memerintah, memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Keraton Kartasura ke sebuah keraton baru di Dusun Sala, yang kini kita kenal sebagai Solo.
Perpindahan tersebut dilakukan pada 17 Februari 1745 melalui sebuah kirab agung yang membawa seluruh aset kerajaan ke lokasi baru.
Baca juga: Titiek Soeharto Hadir di Lomba Menembak Danjen Kopassus di Kartasura, Total Ada 1.150 Peserta
Setelah ditinggalkan oleh penghuninya, termasuk raja dan para pengikutnya, Keraton Kartasura perlahan-lahan terbengkalai.
Seiring waktu, area bekas keraton ini bertransformasi menjadi hutan yang dihuni berbagai jenis binatang liar, yang kemudian dikenal sebagai Hutan Keraton.
Juru Kunci Makam Keraton Kartasura, Mas Ngabehi Suryo Hastono Hadiprajonagoro, dalam wawancara yang diunggah di YouTube Kandang Menjangan Channel, menjelaskan bahwa sejak perintah raja untuk "bedhol kraton" (pindahnya keraton) menjadi perintah mutlak, seluruh penghuni keraton mengikuti dan meninggalkan lokasi tersebut.
Hutan yang dulunya sebuah keraton akhirnya kembali menjadi hutan yang lebat.
Baca juga: HUT Ke-78 TNI, Grup 2 Kopassus Gelar Pagelaran Wayang Kulit Serentak 78 Titik: Lakon Bimo Krido
Penemuan Kandang Menjangan
Pada sekitar tahun 1811, di masa pemerintahan Raja Paku Buwono IV, sebuah perintah dikeluarkan untuk mencari keberadaan keraton lama yang telah terbengkalai itu.
Setelah ditemukan, hutan Keraton Kartasura yang telah berubah menjadi hutan lebat ternyata menjadi rumah bagi banyak menjangan (rusa) dan binatang lainnya.
Asal-usul Sebutan Jalan Ciu Sukoharjo, Dipopulerkan Sopir dan Kenek, Dulu Ada Pedagang Ciu Pikul |
![]() |
---|
Asal-usul Corobikang, Kue Basah yang Banyak Dijual di Tenongan Solo Raya |
![]() |
---|
Asal-usul Sambel Tumpang, Kuliner yang Masih Banyak Dijual di Kawasan Solo Raya |
![]() |
---|
Sejarah Desa Pranan Sukoharjo Jadi Sentra Penghasil Jambu Air yang Berkualitas dan Menyegarkan |
![]() |
---|
Sejarah Patung Pandawa Solo Baru Sukoharjo, Jadi Ikon Sejak 2014 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.