Fakta Menarik Tentang Sukoharjo
Asal-usul Sambel Tumpang, Kuliner yang Masih Banyak Dijual di Kawasan Solo Raya
Kuliner di Solo Raya yang masih eksis bernama sambel tumpang. Kuliner ini banyak dijumpai di pedesaan dan pasar tradisional.
Penulis: Tribun Network | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM - Keberadaan sambel tumpang masih eksis sampai saat ini.
Khususnya di kawasan Solo Raya.
Kawasan Solo Raya terdiri dari Solo, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen.
Sambel tumpang ada menu sederhana yang terbuat dari tempe yang nyaris busuk.
Aroma dari kuliner ini khas.
Keberadaan sambel tumbang disebut sudah ada sejak zaman kerajaan Jawa kuno, seperti Mataram dan Majapahit.
Biasanya sambel tumpang disajikan bersama nasi hangat, sayuran rebus seperti bayam, kecambah, atau kacang panjang ditambah lauk tahu, tempe, kerupuk, hingga peyek.
Baca juga: Sejarah Nasi Jagung Sambal Tumpang Warsiti : Kuliner Legendaris Boyolali Lebih dari Dua Dekade
Salah satu warga Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo Indiah mengatakan, menu sambel tumpang banyak dijual di sekitar rumahnya.
Menu ini termasuk murah meriah.
Bahkan satu bungkusnya dijual Rp5000. Biasanya dimakan dengan gorengan seperti tempe, tahu susur, dan kerupuk.
"Harganya terjangkau," kata dia.
Dia menyebutkan, sambel tumpang biasanya disantap saat pagi hari untuk sarapan. (*)
Sejarah Desa Pranan Sukoharjo Jadi Sentra Penghasil Jambu Air yang Berkualitas dan Menyegarkan |
![]() |
---|
Sejarah Patung Pandawa Solo Baru Sukoharjo, Jadi Ikon Sejak 2014 |
![]() |
---|
Sejarah Pasar Gawok Sukoharjo, Dulu Dikenal Pasar Khusus Alat Pertanian |
![]() |
---|
Sejarah Sate Kambing Pak Momo Sukoharjo, Berdiri Sejak 1987, Jadi Langganan Pejabat hingga Warga |
![]() |
---|
Menilik Kondisi Jalan Arya Saloka di Gentan Baki Sukoharjo yang Sempat Viral Karena Aldebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.