Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Puluhan Ton Ikan Mati di Waduk Cengklik

Ikan Siap Panen Mati, Petani di Waduk Cengklik Boyolali Terpukul: Harga Sedang Tinggi Jelang Lebaran

Terpukulnya Muningsari lantaran harga ikan nila saat ini sedang tinggi-tingginya yakni antara Rp 27-28 ribu per kilogram.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Muningsari (37), salah satu pemilik karamba jaring apung (KJA) Waduk Cengklik, Boyolali, mengaku terpukul dengan kematian ikan siap panennya jelang lebaran 2025. 

Diketahui, sedikitnya 19,1 ton ikan di karamba jaring apung (KJA) Waduk Cengklik, Boyolali, mati mendadak.

Kematian ikan secara massal ini disebabkan fenomena alam yang disebut upwelling. 

Kematian ikan ini mulai terjadi pada Kamis (20/3/2025) pukul 06.00 WIB. 

Pemilik yang mengetahui ikannya banyak yang mati langsung membersihkan ikan tersebut. 

"Total ikan saya yang mati hampir 4 ton (ikan yang mati). Ikan siap panen sekitar 2 ton-an, terus ikan yang kecil-kecil itu," kata Muningsari, kepada TribunSolo.com, Jumat (21/3/2025).

Kematian massal ikannya ini terjadi secara bertahap dan bergiliran antara satu kolam dengan kolam yang lainnya. 

IKAN MATI - Ribuan ikan di karamba jaring apung Waduk Kedung Ombo mati akibat fenomena upwelling, Selasa (3/1/2023) lalu. Fenomea serupa terjadi di Waduk Cengklik Boyolali pada Kamis (21/3/2025). Total ikan yang mati tembus hingga 19,1 ton.
IKAN MATI - Ribuan ikan di karamba jaring apung Waduk Kedung Ombo mati akibat fenomena upwelling, Selasa (3/1/2023) lalu. Fenomena serupa terjadi di Waduk Cengklik Boyolali pada Kamis (21/3/2025). Total ikan yang mati tembus hingga 19,1 ton. (Tribunsolo.com/Tri Widodo)

Terpukulnya Muningsari lantaran harga ikan nila saat ini tinggi antara Rp 27-28 ribu/kg. 

"Ikan yang mati ini untuk persiapan lebaran. Harga ikan tinggi-tingginya," jelasnya. 

Dia menduga upweeling memang sudah biasa terjadi. 

Hanya saja, para petani KJA kali ini gagal melakukan antisipasi karenanya kebanyakan eceng gondok. 

"Eceng gondok yang melimpah seperti ini, otomatis ketika terjadi upwelling , kadar oksigen yang turun lebih banyak," tambahnya. 

Baca juga: Alasan Menantu Nekat Gadaikan Motor dan Mobil Mertua di Boyolali : Kecanduan Judi Online

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan, N. Nugroho mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk mengecek kondisi air waduk cengklik. 

Dia menyebut, kematian ikan akibat upweling ini terjadi Rabu sore kemarin. 

Saat itu, perairan waduk cengklik dilanda mendung dan tidak ada angin. 

"Massa air dasar waduk naik ke permukaan, menyebabkan Drop O2 dan membawa bahan beracun Gas H2S dan Metan," kata Nugroho. 

Keesokan paginya, ikan-ikan di KJA mati.

Hingga siangnya, jumlah kematian ikan terus bertambah. 

"Total kematian ikan kali ini mencapai 19,1 ton," pungkasnya.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved