Sejarah Sragen
Sejarah Masjid Mujahidin Sambungmacan Sragen, Dibangun Era Perang Pangeran Diponegoro Lawan Penjajah
Bangunan masjid terdiri dari 3 ruangan, yakni tempat salat utama, tempat salat jamaah putri di sebelah kanan, dan juga teras masjid.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Rifatun Nadhiroh
Di daerah tersebut, KH. M Syafi'i mendirikan sebuah rumah dan masjid kemudian menyebarkan agama Islam bersama dengan putranya bernama M. Alim.
Baca juga: Sungai Kotor di Klaten Disulap Jadi Tempat Wisata Brintik River Side,Warga Bersih-bersih Tiap Minggu
Kegiatan penyebaran agama Islam berkembang pesat di daerah Bulu yang juga dilengkapi dengan pendirian pondok pesantren.
"Lama kelamaan kegiatan pondok pesantren diketahui oleh pegawai kerajaan yang saat itu Rajanya adalah Sinuhun Paku Buwono ketujuh," terangnya.
Dinilai positif, kegiatan di Masjid Mujahidin Bulu mendapat perhatian dari keluarga keraton Surakarta Hadiningrat hingga Sinuhun Paku Buwono X.
"Hubungan antara Sri Sunan Pakubuwono X yang merupakan Raja Surakarta dengan kiai-kiai Buluboto bertambah erat sampai kepada putra-putra M Alim," jelasnya.
"Sehingga putra-putra M Alim diangkat sebagai abdi dalem Keraton Surakarta dengan pangkat Mantri Perdikan," tambahnya.
KH. M Syafi'i dimakamkan disebelah barat Masjid Mujahidin, yang masih didatangi peziarah dari luar kota hingga kini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.