Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal di Karanganyar

Kronologi 51 Warga Jatiyoso Karanganyar Keracunan Makanan, Berawal Santap Makanan Buka Puasa 

Kejadian keracunan massal di Karanganyar ini berawal dari buka puasa sekaligus menyantap aqiqoh bersama.

Tribun Solo / Anang Maruf
ILUSTRASI. Foto keracunan di Sragen pada Senin (11/3/2024) lalu. 51 Warga Jatiyoso Karanganyar Keracunan Makanan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 51 warga Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar keracunan. 

Kejadian ini pada Selasa (25/3/2025).

Keracunan massal ini berawal dari kegiatan buka bersama. 

Acara ini bersamaan dengan Aqiqah warga setempat.

Camat Jatiyoso Haryanto mengatakan kejadian tersebut terjadi di RT 02, RW 04 Dusun Swadine, Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.

"Keracunan makanan itu terjadi setelah pelaksanaan buka bersama sekaligus Aqiqah warga setempat di Masjid Al Amin," kata Haryanto, Rabu (26/3/2025).

Haryanto mengatakan, ada 51 orang yang mengalami keracunan.

Masing-masing korban merupakan warga RT 2 dan RT 03, Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.

"Sebanyak 39 orang menjalani rawat jalan, 9 orang rawat inap dan 3 orang menjalani homecare," kata dia.

Baca juga: Kasus Keracunan Makanan Terus Terulang Menimpa Warga Sragen Jateng, Begini Kata Bupati Yuni

Ia menjelaskan, sebelum mengalami keracunan, para korban mengkonsumsi tongseng kambing dan aneka makanan ringan seperti tahu bakso, roti kukus dan risol.

Pengolahan tongseng, tahu bakso dan roti kukus dilakukan di rumah pemilik acara.

Sedangkan, pengolahan makanan ringan risol dilakukan di Desa Beruk.

"Para korban yang keracunan dilakukan penanganan medis dengan pemberian obat penanganan pertama, serta sampel makanan diambil dan dicek di Lab Kesehatan," kata dia.

"Alhamdulillah, saat ini kondisi warga semakin membaik," ungkap dia.

Kades Wukirsawit Sutarmo mengatakan ada sekira 150 orang yang keracunan makanan.

Meskipun demikian, hanya 27 orang yang menjalani rawat inap.

"Awal mula kronologi warga saya Warto pulang dari jakarta dan menggelar Aqiqah, kemudian daging dari aqiqah itu dimasak untuk buka bersama di masjid," kata dia.

Ia mengatakan efek keracunan mulai terasa setelah menjalankan salat tarawih.

Dia mengatakan warga yang mengkonsumsi hidangan itu, merasakan perut sudah mulai merasakan mual dan mulas dan diare.

"Setelah yang makan daging kambing itu pada ngeluh muntah mual buang air besar,  kemudian ketahuan saya," kata dia.

"Saya dan pak Kadus membawa warga kami satu per satu tak bawa ke rumah sakit terdekat mayoritas di Matesih sebagian di klinik Jatiyoso sampai malam ini semua belum ada yang pulang masih di rawat inap, " pungkas dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved