Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tukang Becak Ditemukan Meninggal di Solo

Keseharian Tukang Becak yang Ditemukan Meninggal di Solo, Ternyata Juga Jadi Ojek Pangkalan

Korban yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek pangkalan (opang) tersebut terlihat sempoyongan sebelum meninggal dunia.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tukang becak bernama Slamet (63) yang meninggal dunia setelah terjatuh di Simpang Gemblegan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Senin (7/4/1025) sore, ternyata juga berprofesi sebagai ojek pangkalan (opang).

Warga Sukoharjo yang juga dikenal dengan sapaan Wiryo tersebut meninggal dunia setelah tak sadarkan diri.

Sebelumnya, ia sempat beristirahat di atas becak miliknya.

Kapolsek Serengan Kompol Widodo melalui Kanit Reskrim Polsek Serengan Iptu Purbo Adhi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Benar, kami dapat laporan sekitar pukul 17.15 WIB, korban merupakan seorang tukang becak sekaligus tukang ojek yang sering mangkal di sana," ungkap Purbo.

Korban yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek pangkalan (opang) tersebut terlihat sempoyongan sebelum meninggal dunia.

"Awalnya korban beristirahat di atas becak, terus bangun terus turun jalan di pinggir sudah sempoyongan lantas jatuh," urai Purbo.

"Pas jatuh banyak yang lihat dan menolong. Namun korban menghembuskan nafas terakhir," lanjut dia.

MENINGGAL DUNIA : Lokasi tempat Slamet (63) tukang becak asal Baki Sukoharjo ditemukan meninggal dunia di Simpang Gemblegan Serengan Solo usai sempat terjatuh, Senin (7/4/2025) sore. Korban meninggal dunia usai jatuh setelah beristirahat di atas becak miliknya.
MENINGGAL DUNIA : Lokasi tempat Slamet (63) tukang becak asal Baki Sukoharjo ditemukan meninggal dunia di Simpang Gemblegan Serengan Solo usai sempat terjatuh, Senin (7/4/2025) sore. Korban meninggal dunia usai jatuh setelah beristirahat di atas becak miliknya. (TribunSolo.com/ Andreas Chris)

Purbo menjelaskan, rekan-rekan korban juga sempat memanggil bantuan termasuk ambulans dan petugas kepolisian yang tak jauh dari lokasi. 

Hanya saja, korban tak tertolong meski telah dibawa ke rumah sakit Dr Moewardi.

Lebih lanjut, keluarga korban enggan jenazah diotopsi dan memilih langsung dibawa pulang ke rumah untuk segera dimakamkan.

Baca juga: Fakta Terkini Temuan Mayat Terikat di Kali Anyar Solo, Mati Lemas Kehabisan Nafas

Sementara itu, salah seorang rekan ojek pangkalan korban, Ahmad saat ditemui TribunSolo.com di lokasi menyebutkan bahwa Slamet memang setiap hari mangkal di tempat tersebut.

"Tiap hari mangkal di sini mbecak sama ngojek. Pagi jam 7-8 berangkat kerja, kalau malam pasti pulang," terang Ahmad.

Korban merupakan juragan becak dan menyewakannya kepada orang lain.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved