Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelayanan Samsat Sragen

Tak Hanya di Samsat Sukoharjo, Antrean Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Juga Terlihat di Sragen

Pembayaran pajak kendaraan bermotor di Sukoharjo dan Sragen terpantau tinggi. Warga rela antre untuk mengikuti program pemutihan.

TribunSolo.com/ Septiana Ayu
RAMAI : Suasana kantor Samsat Sragen, dipenuhi warga yang hendak membayar pajak kendaraan pasca libur lebaran, Rabu (9/4/2025). Pasca libur lebaran usai, kantor Samsat Sragen langsung dipenuhi warga yang hendak membayar pajak kendaraan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Masyarakat Sragen tak ingin melewatkan program pemutihan pajak kendaraan

Ini terbukti dengan antrean yang terlihat di kantor Samsat Sragen pada Rabu (9/5/2025). 

Ribuan orang terlihat antre menunggu giliran membayar pajak. 

Kepala UPPD/Samsat Sragen, Sri Marjoko mengatakan meski penuh, ternyata jumlah warga Sragen yang hendak membayar pajak hari ini berkurang jika dibanding hari Selasa (8/4/2025).

"Hari ini masih membludak, tapi tidak seperti kemarin, turun seribuan objek hari ini," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/4/2025).

"Kalau hari pertama (8 April 2025) itu kita layani total 2.791 objek," tambahnya.

Lanjutnya, membludaknya warga Sragen yang membayar pajak kendaraan pasca libur lebaran biasanya memang membludak.

Lantaran, layanan pembayaran pajak kendaraan di Samsat Sragen ditutup sejak 27 Maret 2025 karena libur lebaran.

"Mulai 28 Maret kan tidak diproses, sehingga menumpuknya karena libur panjang," jelasnya.

Baca juga: Ketika 83 ASN Sragen Tak Masuk di Hari Pertama Kerja, 2 Diantaranya Tanpa Keterangan, Sanksi Menanti

Selain itu, menurutnya tingginya animo warga Sragen membayar pajak kendaraan karena adanya program pemutihan pajak kendaraan.

"Yang kedua ada program pemutihan, tunggakan pajak yang tahun-tahun lalu dihapuskan semua," ujar dia.

"Jadi animo lebih banyak, selain ada libur panjang, juga karena ada pemutihan," pungkasnya. 

SUKOHARJO JUGA RAMAI

Program pemutihan pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sukoharjo dimulai dibuka sejak Selasa, 8 April 2025.

Pembukaan program Gubernur Jawa Tengah itu langsung disambut antusias oleh masyarakat. 

Warga berbondong-bondong mendatangi Kantor Samsat Sukoharjo untuk memanfaatkan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor.

Terpantau sejak pagi, antrean padat terlihat di ruang tunggu pelayanan pajak. 

Warga rela datang lebih awal demi bisa segera melunasi tunggakan pajak kendaraan mereka tanpa terkena sanksi denda.

Antrean padat terlihat di ruang tunggu area pelayanan pajak. 

Kasatlantas Polres Sukoharjo, IPTU Doohan Octa Prasetya diwakilkan Kepala Kanit Regident (KRI) Samsat Sukoharjo, Ipda Fresty Flora, mengungkapkan terjadi lonjakan signifikan jumlah wajib pajak sejak hari pertama program diberlakukan.

"Ada kenaikan dibanding hari biasanya, peningkatan mencapai 75 persen," ujar Fresty kepada TribunSolo.com, Rabu (9/4/2025).

RAMAI : Suasana Samsat Sukoharjo di hari ke 2 pemutihan pajak Bermotor, Rabu (9/4/2025). Warga berbondong-bondong mendatangi Kantor Samsat Sukoharjo untuk memanfaatkan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor.
RAMAI : Suasana Samsat Sukoharjo di hari ke 2 pemutihan pajak Bermotor, Rabu (9/4/2025). Warga berbondong-bondong mendatangi Kantor Samsat Sukoharjo untuk memanfaatkan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Fresty menjelaskan, pelayanan akan tetap dilakukan hingga sore hari, mengikuti jumlah wajib pajak yang hadir. 

Guna mengantisipasi kepadatan, pihak Samsat juga menyediakan kursi tambahan di ruang tunggu.

"Ada kursi tambahan untuk Wajib Pajak (WP) agar tidak terjadi tumpukan antrean. Kita juga fokuskan pelayanan di kantor induk dengan menarik sementara layanan samsat keliling," terangnya.

Baca juga: Libur Lebaran Usai, Samsat Sragen Langsung Diserbu Masyarakat, Ada Program Pemutihan Pajak Kendaraan

Menurutnya, beberapa gerai samsat yang berada di luar kantor induk dialihkan sementara ke pusat. 

Hanya gerai di Kartasura dan The Park Solo Baru yang tetap beroperasi seperti biasa.

“Gerai yang masih berjalan saat ini yaitu The Park Solo Baru, Kartasura, dan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Pemkab. Sisanya difokuskan ke induk agar pelayanan lebih maksimal,” paparnya.

Tingginya antusiasme warga tercermin dari data hari pertama pemutihan, di mana jumlah wajib pajak yang datang mencapai 500 orang. 

Padahal, pada hari biasa hanya sekitar 100 orang.

"Kemarin itu ada di angka 500 Wajib Pajak. Hari biasa paling 100. Jadi, naik tiga sampai lima kali lipat," lanjutnya.

Fresty menyebut program yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah ini sangat membantu masyarakat, khususnya yang selama ini kesulitan membayar pajak karena adanya denda. 

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved