Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal di Klaten

Kondisi yang Dialami Korban Keracunan Massal di Gantiwarno Klaten: Diare hingga Demam Tinggi

Kepolisian Polres Klaten turun tangan untuk mendalami keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kepolisian Polres Klaten turun tangan untuk mendalami keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Senin (14/4/2025).

Kasatreskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, mengatakan bahwa laporan awal yang diterima mengindikasikan sejumlah warga mengalami diare, demam tinggi, dan gejala keracunan lainnya setelah makan makanan yang disajikan pada acara tersebut.

Baca juga: Update Keracunan Massal di Klaten: 47 Orang Rawat Inap, 80 Orang Rawat Jalan 

“Kami mendapatkan laporan ada warga yang mengalami sakit, seperti diare dan demam tinggi. Dimungkinkan karena konsumsi makanan," ujar Taufik.

Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian pun langsung melakukan tindakan dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan kondisi korban.

"Maka dari itu, kami langsung melakukan pengecekan dan penanganan bersama Dinkes, puskesmas, dan tenaga kesehatan lainnya,” tambahnya.

KERACUNAN - Pengecekan kesehatan salah satu anak yang terdampak keracunan massal. Hal itu diduga terjadi usai kegiatan wayang kulit di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Senin (14/4/2025).
KERACUNAN - Pengecekan kesehatan salah satu anak yang terdampak keracunan massal. Hal itu diduga terjadi usai kegiatan wayang kulit di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Senin (14/4/2025). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

 

Baca juga: Terus Bertambah, Jumlah Korban Keracunan Massal di Gantiwarno Klaten Jadi 127 Orang 

Dalam penyelidikan, Satreskrim Polres Klaten telah mengambil sampel sisa makanan yang disajikan selama pagelaran wayang kulit.

Beberapa sampel yang diamankan diantaranya seperti rendang, sayur, krecek, kerupuk, dan snack.

Sampel makanan tersebut akan dikirim untuk uji laboratorium guna memastikan apakah makanan tersebut mengandung bahan yang dapat menyebabkan keracunan.

“Makanan yang disajikan, dibuat secara bersama-sama oleh tetangga sekitar sebagai juru masaknya. Kami menggunakan (wadah) nasi kardus dalam penyajiannya agar lebih mudah,” jelasnya.

Kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik hajatan yang menyebabkan adanya keracunan massal.

Sejauh ini, dua orang saksi yang terlibat dalam penyelenggaraan acara telah dimintai keterangan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved