Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penemuan Ular di Solo Raya

Waspada! Ini 3 Jenis Ular Hijau di Solo Raya, Ada yang Bisanya Mematikan dan Kerap Muncul

Dari kategori racunnya, ular-ular ini terbagi menjadi tiga tingkatan: high venom, low venom, dan tidak beracun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
ULAR BERBISA - Dua ekor ular hijau ekor merah atau Trimeresurus insularis ditemukan di Lapangan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (7/3/2021). Inilah tiga jenis ular hijau yang sering muncul di Solo Raya. 

TRIBUNSIOLO.COM, SOLO - Belakangan banyak berita penemuan ular di wilayah Solo Raya, yang mencakup Surakarta, Karanganyar, Sukoharjo, Sragen, Boyolali, dan Wonogiri.

Ternyata, Solo Raya menjadi habitat tiga jenis ular hijau.

Dari kategori racunnya, ular-ular ini terbagi menjadi tiga tingkatan: high venom, low venom, dan tidak beracun.

Baca juga: Kagetnya Warga Karang Kidul Boyolali, Hendak ke Warung Malah Ada Ular Melintas Tepat di Depannya

Founder Rescuer Ular Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, mengungkapkan jika persebaran ketiga jenis ular ini merata di seluruh wilayah Solo Raya.

Alasannya di Solo Raya, banyak tempat yang menjadi habitat ular, seperti semak, perkebunan, dan sungai.

Ular hijau yang termasuk dalam kategori high venom adalah Trimeresurus insularis, atau yang dikenal sebagai ular hijau ekor merah.

Janu menjelaskan karakteristik ular ini yang cenderung pasif dan aktif pada malam hari.

Baca juga: Mengenal Ular Hijau Ekor Merah yang Dievakuasi Damkar Sragen, Punya Bisa Mematikan Belum Ada Penawar

 "Ular ini memang warnanya hijau, ekornya merah, panjang maksimalnya adalah 1 meter. Secara visual, bisa dilihat dari warna mata yang merah," ujarnya saat ditemui pada Kamis (17/5/2025).

Fatalitas ular hijau ekor merah

Menurut Janu, tingkat fatalitas ular hijau ekor merah tergolong tinggi, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kobra.

"Tingkat kesembuhan dari gigitan ular ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kobra," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa efek dari gigitan ular ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang sangat, serta potensi nekrosis pada area yang tergigit.

"Maksimal bisa terjadi kematian, tetapi sangat sedikit sekali data yang menunjukkan korban gigitan yang meninggal," tambahnya.

Baca juga: Waspada! Damkar Sragen Ungkap Jenis Ular yang Bisanya Lebih Ganas dari Kobra, Belum Ada Penangkal

Ular dengan kategori low venom adalah Ahaetulla prasina, atau ular pucuk.

Ular ini memiliki ciri fisik berwarna hijau dari kepala hingga ekor, panjangnya dapat mencapai 2,4 meter dan dikenal memiliki karakter agresif.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved