Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Respons Menaker Yassierli soal Buruh Karanganyar Jateng Digaji Rp 1.000 per Bulan

Yassierli menegaskan kasus itu kini sudah dalam pengawasan Kementerian Ketenagakerjaan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan tanggapannya soal kasus buruh tekstil di Karanganyar, Jawa Tengah, yang digaji Rp 1.000 per bulan.

Yassierli menegaskan kasus itu kini sudah dalam pengawasan Kementerian Ketenagakerjaan.

Dia juga memastikan sedang memotirnya dan proses pengecekan pun sedang berlangsung.

Baca juga: Perjuangkan Hak, Buruh Tekstil di Karanganyar Justru Kena Intimidasi Agar Tak Nyaman dan Mundur

"Itu sedang kita monitor, ini sudah ditangani oleh dinas," ujarnya saat ditemui di Plaza BPJamsostek, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, kabar para buruh tekstil di Karanganyar mendapat gaji Rp 1.000 per bulan ramai jadi perbincangan.

Hal itu dialami Sugiyatmo (50) warga Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

Dia menjadi salah satu buruh pabrik tekstil di Kabupaten yang menerima upah Rp 1000 per bulan.

Baca juga: Tak Hanya Soal Gaji Tak Layak, Buruh Tekstil di Karanganyar Juga Mengalami Intimidasi Lewat Rotasi

Selama menerima upah Rp 1000 per bulan, Sugiyatmo menyambung hidup dengan bekerja sambilan.

Saat ditemui TribunSolo.com, Sugiyatmo mengatakan awal mula pemberian upah dari perusahaan itu terjadi semenjak dirumahkan Juli 2024.

"Saya berkerja di perusahaan ini sejak 1999 atau sudah lama bekerja 32 tahun, namun sejak Juli tahun lalu, saya dan teman-teman dirumahkan dan hanya digaji seribu rupiah," kata Sugiyatmo, Jum'at (2/5/2025).

Baca juga: Hanya Diupah Rp 1000 Per Bulan oleh Pabrik, Bakdi Buruh Pabrik Tekstil Jadi Kuli Selama Dirumahkan

Selama diupah perusahaan hanya Rp 1000 per bulan, Sugiyatmo mencoba mencari pekerjaan serabutan di tempat lain.

Hal ini dilakukan untuk menyambung hidup keluarganya, karena gaji yang diterima dari perusahaan hanya sedikit.

"Selama dirumahkan, saya menyambi pekerjaan untuk mencari pemasukan, untuk menghidupi keluarga,” katanya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved