Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Solo

Asal-usul Nama Kedunglumbu yang Kini Jadi Kelurahan di Solo, Ada Kaitan dengan Pembangunan Keraton

Nama Kedunglumbu bermula saat para penggawa keraton—yakni pejabat atau abdi dalem istana—dihadapkan dengan tantangan besar.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Andreas Chris
IKON KEDUNGLUMBU - Status Benda Cagar Budaya (BCB) milik Bondo Loemaksi, bangunan warisan PB X yang ada di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Beginilah asal-usul nama Kedunglumbu. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kedunglumbu adalah nama sebuah kelurahan di kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Kelurahan ini memiliki kode pos 57113.

Pada tahun 2020, kelurahan ini berpenduduk 5.469 jiwa.

Baca juga: Asal-usul Desa Paulan Colomadu Karanganyar, Konon Namanya Diambil dari Istilah Kaul-kaulan

Kedunglumbu merupakan salah sartu wilayah strategis di Solo dan ramai.

Makanan tradisional banyak ditemui di sini, terutama pada saat malam, menjadikan kawasan ini terkenal sebagai tujuan makan malam yang nikmat.

Antara lain ada Pasar Gedhe (Pasar Besar) yang menjual kebutuhan makanan sehari-hari.

Lalu ada eks-Kawasan Perdagangan Beteng atau Beteng Plaza yang dulu menjual berbagai barang yang ada di mal atau supermarket, namun setelah Kerusuhan Mei 1998 menjual kain-kain seperti yang dijual di Pasar Klewer, hanya berjarak 15 menit berjalan kaki.

Baca juga: Asal-usul Kecamatan Manisrenggo Klaten, Ada 2 Versi soal Sejarah Namanya : Kisah Permaisuri dan Ratu

Pusat pemerintahan kota Solo yaitu Balai Kota juga lokasinya tak jauh dari sini.

Juga ada Alun-alun atau taman kota yang menyajikan hiburan pada bulan-bulan tertentu berada dekat Balai Kota.

Asal-usul Kedunglumbu

Nama Kedunglumbu bermula saat para penggawa keraton—yakni pejabat atau abdi dalem istana—dihadapkan dengan tantangan besar: memindahkan penduduk yang tinggal di wilayah yang akan menjadi bagian dari pembangunan keraton.

Namun, keinginan itu tidak berjalan mulus.

Penduduk di wilayah tersebut dengan keras menolak untuk dipindahkan.

Baca juga: Asal-usul Desa Manisharjo di Bendosari Sukoharjo, Dulu Namanya Jogo Dengkul Lalu Diubah Keraton Solo

Mereka dikenal sulit diyakinkan dan terus mengubah-ubah janji saat diminta untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.

Keengganan dan sikap labil para warga ini membuat para penggawa keraton kebingungan dan frustrasi.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved