Jungkir Balik Pasar Tradisional di Solo
Pasca Direvitalisasi Pasar Jongke Solo Justru Lebih Sepi, Pakar: Pembangunan Tak Libatkan Masyarakat
Pakar Ekonomi Pembangunan Prof Izza Mafruhah menyoroti minimnya pelibatan pedagang jadi salah satu faktor pasar tradisional kehilangan daya saing
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Agus Santoso menjelaskan menambahkan elevator atau lift akan menyalahi desain awal.
Baca juga: Nasib Pedagang PGS di Solo: Terseok-seok Gegara e-Commerce, Satu Kios Cuma Raih Omzet Rp4 Juta/Bulan
Ia pun telah menawarkan solusi untuk pengunjung lantai 2 dengan parkir di depan gedung.
“Desain di sana sejak awal mengikuti desain dari PUPR. Itu mengubah desain semuanya (elevator). Lantai 2 dari para pengunjung pengelola parkir langsung di depan bisa masuk lantai 2. Dari pengelola parkir sebagian di atas, sebagian di depan,” jelasnya.
Lantai 1 saat ini disi oleh pedagang oleh-oleh. Lalu lantai 2 didominasi sayuran dan bahan pangan. Sedangkan lantai 3 digunakan untuk kuliner dan oprokan.
Menurutnya, zonasi memang harus dilakukan. Selain menata agar lebih rapi, sistem pembuangan limbah juga bisa diatur agar tak mengganggu kenyamanan.
“Memang kalau pasar harus zonasi. Tidak sesuai zonasi kita dorong zonasi. Jangan sampai pedagang basah dijadikan satu dengan yang tidak sesuai. Kalau ada zonasi pembuangan air limbah lebih mudah. Daging pembuangan limbah sendiri. Oleh-oleh tidak perlu sanitasi dan sebagainya,” jelasnya.
(*)
Pasar Tradisional Solo Lesu, Pemerintah Didesak Batasi Ritel Modern dan Impor China Demi Pedagang |
![]() |
---|
Makin Sepinya Pasar Tradisional di Solo, Pakar Sarankan Pengelola Fokus Transaksi, Bukan Kunjungan |
![]() |
---|
Kunjungan ke Pasar Klewer Solo Makin Menurun Tiap Tahun, Pakar : Lakukan Promosi dan Diferensiasi |
![]() |
---|
1,5 Tahun Dibangun Pasar Jongke Masih Sepi Pengunjung, Pemkot Solo Berniat Perbanyak Event |
![]() |
---|
Nasib Pedagang PGS di Solo: Terseok-seok Gegara e-Commerce, Satu Kios Cuma Raih Omzet Rp4 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.