Viral Rekam Data ODGJ Wonogiri
Kala Petugas Berjibaku Lakukan Rekam Data ODGJ Wonogiri, Ada yang Berlarian hingga Makan Gorengan
Para petugas yang melakukan perekaman data, harus mengeluarkan tenaga ekstra saat melakukan perekaman data itu.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Aksi rekam data kependudukan ODGJ yang dilakukan oleh petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wonogiri ini mendadak viral di media sosial.
Para petugas yang melakukan perekaman data, harus mengeluarkan tenaga ekstra saat melakukan perekaman data itu.
Mereka harus berjibaku saat akan mengambil pas foto warga.
Dalam video yang beredar, pengambilan pas foto itu dilakukan di jalanan desa.
Warga yang akan diambil pas fotonya tak mau berhenti, bahkan terus berjalan sambil memakan gorengan.
Petugas pun harus bersusah payah untuk mengambil pas foto warga itu.
Ada yang memegang kain untuk background, ada yang memegang kamera dan membawa laptop.
"Itu kami sedang melakukan pelayanan administrasi kependudukan, jemput bola terintegrasi. Lokasinya di Kecamatan Eromoko," kata Kepala Disdukcapil Wonogiri, Herdian, Jumat (23/5/2025).

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam jemput bola terintegrasi itu merekam data kependudukan penduduk rentan, seperti ODGJ, difabel dan lansia.
Ia menyebut, dinamika yang dialami petugas Disdukcapil di lapangan saat merekam data kependudukan penduduk rentan begitu beragam.
"Dinamikanya memang macam-macam, ada yang tidak berhasil kami rekam karena mereka lari, ada yang bawa bendo (golok) juga. Ada juga yang mau direkam tapi diajak merokok," jelasnya.
Baca juga: Awal Mula Kebakaran Rumah Seorang ODGJ di Sragen, Listrik Padam hingga Nyalakan Lilin Pembawa Petaka
Kemudian, para petugas yang melakukan perekaman data penduduk rentan tidak menggunakan pakaian dinas agar para penduduk rentan bersedia.
"Guyonannya itu biar para petugas dianggap sama dengan ODGJ," terangnya.
Di bagian lain, perekaman administrasi kependudukan memang dilakukan kepada seluruh warga.
Mulai dari warga lahir hingga meninggal seluruhnya dicatat administrasi kependudukannya.
"Target kami kan 100 persen perekaman e-KTP, 100 persen perekaman KIA dan 100 persen perekaman akte kelahiran. Ini kami sedang gencar-gencarnya," ujar Herdian.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.