Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Sukoharjo

Hari Jamu Nasional 2025 di Sukoharjo, Bupati Etik Ajak Minum Jamu Sebagai Pengingat Warisan Budaya

Hari Jamu di Sukoharjo diperingati dengan sederhana. Pemkab menggelar acara minum jamu bersama.

TribunSolo.com/Anang Maruf
MINUM BERSAMA. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto minum jamu bersama. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh setiap 27 Mei, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menggelar acara minum jamu bersama secara simbolis di Gedung Menara Wijaya Sukoharjo, Selasa (27/5/2025).

Perayaan ini menjadi wujud komitmen Sukoharjo sebagai pusat industri jamu nasional.

Acara berlangsung meriah dengan kehadiran Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo, jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD), serta perwakilan dari Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sukoharjo.

Bupati dan Wakil Bupati secara simbolis meminum jamu bersama para tamu undangan. 

Peringatan hari jamu nasional tahun ini mengusung tema sehat negeriku dengan jamu.

Tema tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap warisan budaya sekaligus promosi gaya hidup sehat berbasis herbal.

“Jamu merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Produk unggulan Sukoharjo ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO sejak 2023,” ujar Bupati Etik Suryani saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Lomba Krenova Sukoharjo 2025, Diikuti Pelajar dan Umum, 19 Peserta Adu Gagasan di Depan Bupati Etik

Etik juga mengungkapkan Pemkab Sukoharjo telah menginisiasi gerakan minum jamu secara rutin setiap Jumat.

Khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN), sebagai bagian dari kampanye kesehatan alami.

Budaya minum jamu tidak hanya bernilai kesehatan, tetapi juga menopang sektor pariwisata daerah. 

Para wisatawan dapat mengunjungi sentra industri jamu di Kecamatan Nguter, tempat para perajin memproduksi jamu secara tradisional. 

Di sana, pengunjung bisa mencicipi langsung jamu-jamu yang berkhasiat menjaga kebugaran tubuh.

Terpisah, salah satu pengurus Kojai, Suwarsi Moertedjo mengatakan  pentingnya menjaga eksistensi jamu, terutama di era pasca pandemi.

Ia menyebut, saat pandemi Covid-19, masyarakat mulai menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved